Malang, SERU.co.id – Perkembangan teknologi digital semakin pesat di era industri 4.0, bahkan hampir semua sektor memanfaatkannya, termasuk sektor bisnis. Mau tak mau, setiap insan harus mengikuti perkembangan teknologi digital, jika tak mau ketinggalan.
Menyadari peluang dan tantangan itu, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mulai memperkenalkan Program Studi (Prodi) S-1 Bisnis Digital sebagai prodi baru tahun akademik 2021/2022 kepada masyarakat. Dilatarbelakangi perkembangan teknologi digital dan startup di bidang bisnis sangat diminati, lantaran memudahkan masyarakat dalam transaksi jual beli online.
“Perkembangan teknologi digital ini sangat pesat. Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang sebagai kampus teknologi harus ambil bagian, yakni melalui Program Studi S-1 Bisnis Digital pada Fakultas Teknologi Industri (FTI),” seru Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE.
Pasalnya, teknologi-teknologi yang ada didasarkan pada keilmuan yang diperoleh dari bangku kuliah. Termasuk perdagangan e-commerce, penjualan online, startup dan lainnya, yang memudahkan masyarakat mendapatkan barang yang diinginkan, baik berupa makanan, barang atau jasa.
Usulan ITN Malang membuka prodi bisnis digital ini disetujui melalui surat keputusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada 24 April 2021 lalu. Sehingga ITN Malang siap menerima calon mahasiswa baru (camaba) pada semester ganjil 2021-2022 yang akan datang
“Harapannya, mahasiswa bukan lagi sebagai pengguna, namun sebagai pencipta aplikasi. Masyarakat yang memiliki cita-cita berkembang di bidang e-commerce atau bisnis digital ini bisa bergabung di ITN Malang. Kami juga sudah menyiapkan tenaga ahlinya sebagai pengajar,” imbuh Prof Abraham, sembari menambahkan prodi ini didukung oleh Tokopedia, Mark-Plus, Aprindo dan lainnya.
Prodi S-1 Bisnis Digital ITN Malang memberikan kesempatan kepada lulusan SMA/SMK, baik dari jurusan IPA maupun IPS. Sebab prodi ini melibatkan lintas keilmuan dalam aplikasi platform digital, baik dari sains maupun soshum. Dimana konsentrasi studi prodi Bisnis Digital pada Fakultas Teknologi Industri (FTI) ini menyasar Bisnis Ritel Moderen dan Manajemen Distribusi dan Logistik
Sementara itu Kepala Program Studi Bisnis Digital S-1, Dr. lr. Julianus Hutabarat, MSIE mengatakan, ada beberapa alasan ITN membuka prodi bisnis digital. Salah satunya, dilihat di search google, maka 10 jenis pekerjaan yang paling dibutuhkan saat ini diantaranya adalah bisnis digital. Jadi tidak berlebihan jika ITN Malang mengambil peluang tersebut dengan membuka prodi bisnis digital.
“Prodi ini masih ada sekitar lima perguruan tinggi saja di Indonesia, dengan memakai nomenklatur bisnis digital. Sehingga bisa dibilang ITN Malang baru satu-satunya di Jawa Timur yang menggunakan prodi dengan nomenklatur bisnis digital,” serunya, sembari memperkenalkan jargon Digital Business Excellent and Startup (D’BEST).
Disebutkannya, output prodi bisnis digital ini nantinya akan memberikan peluang minimal 5 (lima) profesi bagi mahasiswa dan lulusan. Seperti menjadi seorang konten kreator, desainer website, analis big data, finance analis dan marketing analis, serta start-up bisnis digital.
“Jadi nanti mahasiswa yang masuk ke ITN Malang, akan bisa mewujudkan kemampuannya pada output tersebut,” tandasnya, didampingi Wakil Dekan III FTI, Drs Sumanto, MSi.
Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. F Yudi Limpraptono, ST MT mengatakan, bobot perkuliahan dikemas dalam 144 SKS, dengan menyasar 5 (lima) komponen utama keilmuan.
Di antaranya desain, informatika, basic sains, telekomunikasi, manajemen dan bisnis.
“Tidak lepas dari informatika dan teknologi industri. Untuk kuotanya kami berikan sekitar 150 Camaba. Karena kami sudah memiliki 5 dosen ahli, dengan asumsi 1 dosen berbanding 30 mahasiswa,” beber Yudi, didampingi Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama, Ir. Fourry Handoko, ST, SS, MT, Ph.D, IPU.
Ditambahkannya, beberapa mata kuliah juga dikemas dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dimana ada beberapa mata kuliah pilihan dan magang dengan bobot 25 SKS, termasuk skripsi yang dikonversi magang. (rhd)
Baca juga:
- Seorang Lansia di Tumpang Tewas Terbakar di Dalam Rumahnya
- Gaji ke-13 untuk ASN dan Pensiunan Cair Mulai 2 Juni 2025
- Harga BBM di Shell, BP, Vivo dan Pertamina Kompak Turun Mulai 1 Juni 2025
- Babinsa Kedungkandang Bersama Warga Kerja Bakti Bersihkan Saluran Air
- Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia