Kota Malang Responsif Gender, Kekerasan pada Perempuan dan Anak Menurun

Walikota Malang, didampingi Ketua TP PKK Kota Malang, Ketua DPRD Kota Malang dan Pjs Sekda. (ist) - Kota Malang Responsif Gender, Kekerasan pada Perempuan dan Anak Menurun
Walikota Malang, didampingi Ketua TP PKK Kota Malang, Ketua DPRD Kota Malang dan Pjs Sekda. (ist)

Malang, SERU.co.id – Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sudah tercantum dalam misinya yang ketiga, mewujudkan kota yang rukun dan toleran, berazaskan keberagaman dan keberpihakan terhadap masyarakat rentan dan gender.

Walikota Malang Sutiaji menjadi narasumber dalam proses verifikasi lapangan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) secara online di NCC Kota Malang, Senin (22/3/2021). Penghargaan ini terkait pencapaian Pengarus Utamaan Gender (PUG) di Kota Malang.

Bacaan Lainnya

“Jadi kepedulian pemerintah kepada gender. Gender bukan perempuan saja, semua kolaborasi, maka semua harus hadir. Komitmen kita sudah tinggi,” ungkap Sam Sutiaji, panggilan akrab Walikota Malang.

Peran serta masyarakat sangat besar dan menjadi representasi pentahelix dalam pembangunan responsif gender. Tercatat tahun 2017 ada 67 kasus, seiring bertambah tahun trennya menurun sehingga pada tahun 2020 tercatat 51 kasus.

“Alhamdulillah, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Malang terus menurun dan semua tertangani,” seru Walikota Sutiaji.

Proporsi penduduk perempuan Kota Malang lebih banyak dibandingkan laki-laki, dengan jumlah prosentase 50,68 % dari 843.810 jiwa penduduk. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Malang tahun 2020 tercatat 81,45. Angka IPM Kota Malang berada diatas IPM Jawa Timur yang baru menyentuh angka 71,71.

Verifikasi lapangan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) secara online. (ist)

Capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kota Malang sudah tinggi 94,72 pada tahun 2019 dan angka capaian Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) sudah pada nilai 78,11. Perkembangan Pengarus Utamaan Gender (PUG) di Kota Malang sudah komplit. Mencakup komitmen, kebijakan, kelembagaan, sumber daya, data, sistem informasi, KIE dan peran serta.

Kota Malang juga sudah membuat terobosan PUG, yang sarat muatan keperpihakan gender. Seperti sepasar pedas, top 45 Sinovik Kemenpan RB tahun 2020, Urban Farming, Sekolah Kartini, dan Musrenbang Tematik Perempuan dimana 53 persen usulan terakomodir dalam tindak lanjut musrenbang tematik 2020; serta masih banyak lagi.

“Komunikasi, informasi dan edukasi gender. Selain melalui skema pertemuan dan media konvensional, juga telah memanfaatkan media sosial pemkot,” ujar Sutiaji.

Turut hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Ketua TP PKK Kota Malang Widayati SSos MM, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika, Pjs Sekretaris Daerah Kota Malang Hadi Santoso dan Kepala OPD Kota Malang terkait. (rhd)

Pos terkait