Malang, SERU.co.id – Sepeninggal Prof Kustamar, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengalami kekosongan rektor. Sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW) Rektor ITN, Yayasan Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional (PU2PUTN) resmi melantik Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE sebagai Rektor ITN periode 2021-2023.
Prof Abraham Lomi mengatakan, diawal kinerjanya bakal meningkatkan penelitian, publikasi, ikut dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh pendidikan, serta meneruskan cita-cita almarhum Prof Kustamar.
“Terkait akreditasi institusi, akreditasi progam studi dan pembukaan studi baru, itu yang menjadi fokus ke depan,” seru Abraham, di Aula ITN kampus 1, Rabu (3/3/2021).
Sebagai penerus, rekan dan kolega almarhum, Prof Abraham Lomi mengatakan, perlu adanya sinergitas dan totalitas dalam mengembangkan ITN. Tentunya bukan tugas yang mudah, terlebih targetnya menuju nasional bahkan internasional.
“Nantinya, semua komponen-komponen harus kerja keras, agar capaian itu memenuhi target,” paparnya.
Rektor sekaligus dosen Teknik Elektro ini menuturkan, akan memperbaiki peringkat riset yang telah dicapai. Karena sekarang Indonesia peringkat satu, melewati Malaysia, Thailand, Singapore. Tentunya akan membawa emosional tersendiri.
“Dua tahun lalu, ITN peringkat 41 riset secara nasional. Sekarang agak melorot sedikit, itu jadi PR yang akan kita perbaiki,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PU2PUTN (Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional), Ir Kartiko Ardi Widodo MT menjelaskan, ITN Malang harus tetap bangkit dalam kondisi berduka.
“Tugas dan tanggung jawab menjalankan progam akses pendidikan tinggi harus tetap jalan,” tegasnya.
Pihaknya menuturkan, proses pemilihan rektor ini bisa dikatakan cukup maraton. Hampir dua minggu mekanisme pemilihan, mengakomodir saran dari dewan pengawas, senat institut, sampai pengurus PU2PTUN.
“Mekanisme proses sudah kita ikuti dengan tidak melanggar peraturan pendidikan tinggi dan AD/ART PT, serta peraturan statuta ITN Malang,” tandasnya.
Terkait penerapan protokol kesehatan, aparat TNI-Polri (Koramil 0833/05 dan Polsek Lowokwaru) menyatakan, pelaksanaan pelantikan Rektor ITN masih wajar dan sesuai aturan protokol kesehatan.
“Prosesi pelantikan masih sesuai protokol kesehatan. Posisi duduk berjarak dan tidak lebih dari 50 orang, bahkan jauh dari kuota kapasitas ruangan,” ungkap Babinsa Sumbersari Koramil 0833/ 05 Lowokwaru Serma Slamet, bersama Babinkamtibmas Sumbersari Aiptu Masudi. (ws1/rhd)