Malang, SERU.co.id – Wali Kota Sutiaji meninjau langsung Yayasan Bhakti Luhur yang penghuninya terkonfirmasi positif dan reaktif, setelah menjalani tes antigen akhir bulan Februari kemarin.
Walikota mengatakan, kunjungannya kali ini untuk memastikan Standar Operasional Prosedur (SOP), serta sarana dan prasarana yang diterapkan dalam isolasi mandiri.
“Saya kira sudah sesuai SOP protokol covid isolasi mandiri,” seru Sutiaji, Rabu (3/3/2021).
Disebutkannya, yayasan tersebut memiliki lapangan untuk berjemur. Selain pemberian asupan makanan sudah diperbantukan oleh dokter penanggung jawab wilayah, dr Totok. Pihaknya akan melakukan tes PCR swab sebagai bentuk mitigasi lanjutan.
“Besok akan kita antigen lagi, masih linear apa tidak. Itu yang kita lakukan,” terang orang nomor satu di Pemkot Malang ini.
Yayasan yang terletak di Jalan Terusan Dieng No 40 Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang ini, lebih dominan dihuni oleh Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Kondisi tersebut yang menjadikan alasan Pemkot Malang untuk tidak menempatkannya ke RS rujukan, tetapi memakai isolasi mandiri.
“Jujur saja mas, ini banyak anak-anak kita yang disabilitas, jadi ada perlakuan khusus. Ada yang harus mapah (menuntun, red), maksudnya harus pakai kursi roda,” ujar Walikota Malang.
Sutiaji mengatakan, kondisi ini harus diwaspadai, karena anak-anak sudah satu tahun tidak keluar. Pihaknya mengingatkan siapapun yang berkomunikasi di sana, tetap wajib memakai protokol kesehatan, termasuk para pengasuhnya. Dan meminta kepada warga sekitar untuk berpartisipasi membantu dalam hal apapun.
“Saya mohon dan himbau kepada masyarakat, harus bahu membahu,” tegas pria kelahiran Lamongan ini.
Penghuni yayasan yang telah dibawa ke RS Lapangan Ijen Boulevard (LIB) sejumlah 16 orang, sisanya diisolasi mandiri dengan ketat. Sutiaji meminta harus selalu dimonitor, agar mengetahui setiap perkembangan kasus tersebut.
“Saya minta per hari harus ada tinjauan, ada yang bergerak,” pungkasnya. (ws1/rhd)