Mensos Targetkan Kabupaten/Kota Miliki Satu Sekolah Rakyat, 26 SR di Jatim Jadi Percontohan

Mensos Targetkan Kabupaten/Kota Miliki Satu Sekolah Rakyat, 26 SR di Jatim Jadi Percontohan
Mensos RI mendapatkan sambutan hangat saat kunjungan ke SRMA 22 Kota Malang. (ist)

Malang, SERU.co.id – Menteri Sosial (Mensos) RI menargetkan satu kabupaten/kota setidaknya memiliki satu Sekolah Rakyat (SR). Di Jatim sudah ada 26 titik SR, diharapkan menjadi percontohan bagi daerah lainnya.

Mensos RI, Saifullah Yusuf mengungkapkan, program Sekolah Rakyat mengalami perkembangan positif. Program ini merupakan bagian dari instruksi Presiden RI Prabowo Subianto pada tahun 2025 untuk mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan.

Bacaan Lainnya

“Secara umum pelaksanaan Sekolah Rakyat berjalan dengan baik. Meski terdapat beberapa dinamika dan tantangan, namun berhasil diatasi dengan mencarikan solusi terbaik,” seru Gus Ipul, sapaannya, dalam kunjungan kerjanya ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 22 Kota Malang, Senin (8/9/2025).

Keluarga besar SRMA 22 Kota Malang menyambut kehadiran Mensos, Gus Ipul. (ist)

Hingga saat ini, Jawa Timur telah memiliki 26 titik Sekolah Rakyat. Mensos menargetkan, ke depannya setiap kabupaten dapat memiliki minimal satu Sekolah Rakyat.

“Di kawasan Malang Raya, SR ini sudah ada di Kota Malang, Kota Batu dan Singosari Kabupaten Malang. Saat ini gedungnya masih bersifat sementara dan akan dibangun permanen pada tahun depan,” ungkapnya.

Gus Ipul berharap, keberadaan sekolah tersebut mampu mengentaskan kemiskinan ekstrim melalui pendidikan. Dalam kunjungannya, ia merasa bangga melihat anak-anak tetap menunjukkan sikap sopan santun dan semangat belajar tinggi.

“Mereka anak-anak istimewa dan luar biasa. InsyaAllah, mereka akan menjadi generasi tangguh di masa depan,” ujarnya.

Pria kelahiran Pasuruan itu juga memberikan apresiasi tinggi kepada kepala sekolah, guru, serta Dinas Sosial. Berkat sinergi yang baik, program strategis nasional ini dapat diimplementasikan.

“Saya bahagia dan saya menyampaikan apresiasi. Hari Sabtu lalu, saya bersama tim kecil juga melaporkan langsung perkembangan program ini kepada Presiden,” ucapnya.

Terkait pengadaan laptop untuk siswa SR, Gus Ipul menjelaskan, prosesnya sedang berlangsung. Proses pengadaan hingga pembagian ditargetkan selesai pada akhir September.

“Saya sudah meminta tim pengadaan, agar tidak ada penyimpangan dalam pengadaan laptop, dengan pendampingan dari kepolisian, kejaksaan dan LKPP. Laptop, seragam, serta papan tulis digital diharapkan sudah bisa diterima siswa pada akhir bulan ini,” jelasnya.

Kehadiran Mensos juga mendapatkan apresiasi dari pihak sekolah. Kepala SRMA 22 Kota Malang, Rahmah Dwi Nor Wita Imtikanah mengatakan, kehadiran Mensos merupakan bentuk perhatian pemerintah.

“Kami bersyukur, pemerintah hadir untuk meninjau langsung kondisi di lapangan. Dengan demikian, kami merasa diperhatikan secara langsung, bisa saling berdialog untuk mendiskusikan masa depan pendidikan bangsa,” terang Wita, sapaan akrabnya.

Wita mengatakan, saat ini seluruh SR masih menjalankan program matrikulasi selama dua bulan. Pembelajaran aktif baru dimulai tanggal 15 September 2025 mendatang.

“Saat ini anak-anak baru kembali dari rumah, setelah berlibur selama tiga hari. Selama libur, mereka kami berikan penugasan melalui program Living Action untuk merefleksikan perasaan selama tinggal di sini dan mengkritisi persoalan lingkungan,” bebernya.

Terkait pengadaan fasilitas pembelajaran, Wita menuturkan, pihaknya sedang menunggu distribusi laptop, almamater dan smart board. Wita menegaskan, fasilitas berupa laptop tidak terlalu urgent, karena pihaknya mengajarkan anak-anak tidak terlalu bergantung dengan gadget.

Sementara itu, salah satu siswa SRMA 22 Kota Malang, Muhammad Raka menuturkan, dirinya merasa senang bisa bersekolah di Sekolah Rakyat. Ini merupakan wujud kepedulian pemerintah untuk mengentaskan persoalan kemiskinan melalui akses pendidikan.

“Dulu saya bersekolah di salah satu SMA swasta di Kota Malang, tapi harus berhenti akibat persoalan ekonomi. Sampai suatu ketika, saya mendapatkan informasi dari RW, hingga akhirnya mendaftar dan bisa bersekolah di sini,” tandasnya. (bas/rhd)

Pos terkait