PPDB Online MTsN 1 Kota Malang Jalur Reguler Dibuka 1 Maret 2021

MTsN 1 Kota Malang. (rhd) - PPDB Online MTsN 1 Kota Malang Jalur Reguler Dibuka 1 Maret 2021
MTsN 1 Kota Malang. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Meski masih pandemi, animo calon peserta didik baru mendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) MTsN 1 (Matsanewa) Kota Malang tahun ajaran 2021/2022, pada jalur unggulan dan terpadu cukup tinggi. Terbukti sekitar 524 pendaftar mengikuti seleksi untuk mengisi kursi 180 calon siswa baru MTsN 1 Kota Malang pada jalur tersebut.

Bagi peserta seleksi yang tidak lolos jalur unggulan dan terpadu, maupun peserta umum, diperkenankan mengikuti jalur reguler pada 1 – 27 Maret 2021. Diawali pendaftaran online melalui www.mtsn1kotamalang.sch.id, pada 1 – 6 Maret 2021.

Bacaan Lainnya

“PPDB tahun ajaran 2021/2022 kami terapkan proses seluruhnya secara online, jadi PPDB online. Semua proses mulai pendaftaran, verifikasi berkas, nomor peserta, tes psikologi dan tes akademik, dilakukan secara online dan gratis tanpa dipungut biaya. Untuk proporsi kuota 50 : 50 persen antara unggulan-terpadu dan reguler. Kuota tahun ini sekitar 380-an siswa baru,” seru Kepala MTsN 1 Malang, Drs Samsudin MPd, kepada SERU.co.id.

Agenda seleksi PPDB Online MTsN 1 Kota Malang tahun ajaran 2021/2022. (ist)

Menurutnya, MTsN 1 Kota Malang (Matsanewa) masih menjadi sekolah favorit jujugan siswa-siswi MI/SD berprestasi di wilayah Malang Raya dan sekitarnya. Pasalnya, lebih dari 458 prestasi 2020/2021 dan 415 prestasi sepanjang Januari – Desember 2020, berhasil ditorehkan siswa-siswi MTsN 1 Kota Malang. Baik prestasi akademik maupun non akademik, mulai tingkat Malang Raya, Jatim, nasional dan internasional.

“Ada banyak pola pembelajaran sebagai kunci sukses mengembangkan kompetensi diri siswa dan lembaga pendidikan islami yang unggul dalam IMTAQ dan IPTEK,” imbuh Samsudin, sembari menjelaskan PPDB dibuka tiga jalur, dengan waktu pelaksanaan PPDB dibagi 2 periode, yakni jalur unggulan dan terpadu, serta jalur reguler.

Jalur reguler dilaksanakan usai pengumuman dan daftar ulang calon peserta didik jalur unggulan dan terpadu. Bagi siswa yang tidak lolos jalur unggulan dan terpadu, diperkenankan mengikuti jalur reguler ini. Persyaratannya hampir sama dengan persyaratan umum jalur unggulan dan terpadu.

Di antaranya peserta didik kelas 6 MI/SD tahun akademik 2020/2021 maksimal berusia 14 tahun per 1 Juli 2021. Selanjutnya mengupload berkas di website pendaftaran hasil scan (format jpg/jpeg/ png), di antaranya foto terbaru, berseragam, berwarna ukuran 3×4 (100 – 300 kb); Rapor asli kelas 5 (semester 1 dan 2) dan kelas 6 (semester 1) yang terdapat nilai mata pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia.

Selanjutnya mengupload Akte Kelahiran asli; NISN; Surat Pernyataan Keabsahan Data dan Dokumen Pendaftaran (bermaterai) yang dapat didownload di website. Setelah upload berkas, konfirmasi ke Whatsapp 0817533884

Usai berkas-berkas pendaftaran diserahkan dan diverifikasi, peserta akan mendapatkan Nomor Tes untuk mengikuti Tes Psikologi pada 13 Maret 2021. Jika lolos, akan mengikuti Tes Akademik CBT mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris, dengan pada 15 Maret 2021.

“Alhamdulillah, selama pelaksanaan PPDB Online jalur jalur unggulan dan terpadu kemarin, berjalan lancar tanpa kendala berarti. Kalaupun ada kendala teknis, segera tertangani. Semoga pada jalur reguler juga demikian, lancar tanpa kendala,” beber pria asal Pasuruan ini.

Kepala MTsN 1 Malang, Drs Samsudin MPd. (rhd)

Meski dalam masa pandemi, bobot soal seleksi yang diberikan masih tetap sama. Materi tes disesuaikan dengan kurikulum yang selama ini diberikan secara daring. Bahkan dilengkapi sistem auto proktor untuk memonitor aktivitas peserta saat tes.

“Semua peserta terpantau otomatis. Baik yang aktif didepan kamera atau meninggalkan kamera, membuka aplikasi lain, ada diskusi dengan seseorang di ruang itu, atau dicurigai curang, akan terpantau semua. Dan ini sudah kami sampaikan kepada orang tua,” tegas Samsudin.

Dibandingkan tahun lalu, jumlah pendaftar sedikit menurun. Menurutnya ada banyak faktor penyebab menurunnya jumlah pendaftar. Seperti prestasi yang dicapai tidak begitu tinggi lantaran event lomba minim saat pandemi, tidak mengetahui informasi dari pihak sekolah karena minimnya tatap muka, dan lainnya.

“Kami tidak membuat spanduk seperti tahun sebelumnya di beberapa titik jalan. Semuanya serba online. Untuk jalur prestasi, bisa jadi menurun karena minimnya lomba selama pandemi. Saya kira ini wajar,” tandas Samsudin. (rhd)

Pos terkait