Sutiaji: Pendidikan Karakter Jadi Komitmen Bersama

Walikota Malang Sutiaji didampingi Kadis Dikbud Kota Malang Suwarjana. (rhd) - Sutiaji: Pendidikan Karakter Jadi Komitmen Bersama
Walikota Malang Sutiaji didampingi Kadis Dikbud Kota Malang Suwarjana. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Pendidikan tak sekedar berbasis keilmuan, namun juga penekanan pada pendidikan karakter anak bangsa. Sebab pandai saja tak cukup, namun karakter bangsa juga harus ditanamkan sejak usia dini.

Menurut Walikota Malang Sutiaji, meski saat pandemi pola pembelajaran melalui daring, namun materi pendidikan karakter juga harus diperhatikan. Kunci pembentukan karakter  tergantung peran tenaga pendidik, yaitu guru serta keterlibatan orang tua. Mulai perencanaan sampai eksekusinya, harus dikolaborasikan.

Bacaan Lainnya

“Urusan pendidikan bukan hanya urusan fisik atau jasmani, namun juga pendidikan karakter, mental dan rohani. Capaian bisa diukur jika polanya jelas. Saya kira pendidikan nasional belum sepenuhnya berhasil, sebab masih membutuhkan unsur gabungan kearifan lokal agar dapat tercapai,” ungkap Walikota Malang, Sutiaji, saat membuka Forum Perangkat Daerah / Lintas Perangkat Daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang di Savana Hotel and Convention Malang, Rabu (24/2/2021).

Komitmen menerapkan pendidikan karakter dalam mata pelajaran muatan lokal. (rhd)

Seperti halnya membangun pendidikan di Kota Malang untuk semakin maju, pentingnya pendidikan karakter harus diterapkan dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Negara harus memberikan arah dan kebijakan yang menjadi fasilitator, bagaimana anak-anak bangsa ke depan bisa tercipta kekuatan mental, spritiual, dan jasmani.

“Berkaitan dengan kebijakan lokal, kami ingin pendidikan karakter menjadi komitmen kita, bahwa pendidikan karakter harus lebih didulukan. Sebab pendidikan kita adalah pembangunan manusia seutuhnya, yang berpengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan negara,” imbuh Sutiaji.

Merespon hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, menyampaikan akan menggodok pendidikan karakter dalam mata pelajaran muatan lokal. Disdikbud akan melibatkan beberapa unsur dan pihak kompeten. Sehingga diharapkan siswa memiliki budi pekerti yang baik.

“Beberapa sekolah sudah ada yang seperti itu, hanya saja belum terkoordinasi sempurna. Misalkan ibadah bareng dimasukkan ke sejumlah mapel, tapi belum efektif. Jika ada mapel khusus, maka akan ada penambahan jam pelajaran. Insyaallah Januari 2022 bisa diterapkan,” tandasnya. (rhd)

Pos terkait