Cara Aman dan Sehat Bersepeda Pakai Masker

Gunakan masker agar aman dan sehat saat bersepeda - Cara Aman dan Sehat Bersepeda Pakai Masker
Gunakan masker agar aman dan sehat saat bersepeda. (ist)

Malang, SERU.co.id – Polemik menggunakan masker saat bersepeda sempat menjadi debat kusir. Penggunaan masker dituding dapat mengganggu pernafasan ketika tubuh membutuhkan asupan oksigen lebih banyak. Padahal tujuan bersepeda untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas terhadap ancaman Covid-19.

Sementara disisi lain, banyak kasus penularan covid-19 yang terjadi akibat acara kumpul-kumpul, seperti bersepeda bersama. Tentunya hal ini menambah problematika, selain penggunaan masker yang salah saat bersepeda. Dimana keduanya bisa berakibat fatal dan berujung pada kematian.

Bacaan Lainnya

“Dari contoh tersebut menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang belum mempunyai pengetahuan terkait bersepeda yang baik. Bukannya membuat tubuh sehat, malah membahayakan diri mereka sendiri,” seru Prayogi Dwina Angga, Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Malang (UM).

Tips aman gowes pakai masker
Tips aman gowes pakai masker. (ist)

Menurutnya, ada pengetahuan terkait bagaimana bersepeda yang aman, nyaman dan sehat agar tidak berakibat fatal bagi kesehatan. Penggunaan masker menjadi sebuah kewajiban di masa pandemi, termasuk saat bersepeda. Pemilihan bahan masker yang benar, menjadi kunci agar para pesepeda tetap aman memakai masker saat bersepeda.

“Hindari pemakaian masker medis, karena terlalu rapat. Sehingga menghambat pertukaran udara untuk bernafas. Sebaiknya gunakan masker berbahan gramasi, dimana masih ada sela-sela udara yang bisa dimasuki untuk bernafas,” sebutnya.

Kemudian penggunaan masker dengan intensitas olahraga tinggi, juga perlu diperhatikan. Pasalnya, ketika intensitasnya tinggi, tentu nafas akan semakin cepat. Karena butuh asupan oksigen tinggi dan output karbondioksida tinggi pula. Sehingga masker boleh diturunkan, ketika mulai terhambat nafasnya.

“Jadi ketika nafas mulai terengah-engah, sebaiknya berhenti dulu agar nafas normal. Lalu masker diturunkan. Perlu juga membawa masker cadangan, karena pada saat bersepeda pasti akan mengeluarkan banyak keringat,” imbuhnya.

Hindari bersepeda secara bergerombol dan tetap memperhatikan jarak antar pesepeda minimal 2 meter. Pengaturan kecepatan juga perlu diperhatikan. Pasalnya, semakin cepat maka jarak yang diatur juga harus lebih jauh, karena kemungkinan jatuhnya droplet juga akan lebih cepat.

“Perhatikan juga situasi kondisi daerah yang akan dilalui. Kalau misalnya, daerah yang dilalui merupakan zona merah, lebih baik kita cari aman cari jalur lain yang sepi, untuk meminimalisir terjadinya kontak dengan orang lain,” terangnya.

Selain memakai helm, sebaiknya pesepeda juga membawa hand sanitizer, memakai kacamata, masker, sarung tangan, lengan panjang, handuk kecil dan alas kaki. Perhatikan lama durasi waktu bersepeda, tergantung kemampuan masing-masing individu.

“Tidak bisa kita bersepeda sekali langsung bugar. Tapi ada frekuensi, intensitas dan durasi yang harus diperhatikan, agar mendapatkan manfaat dari olahraga yang dilakukan. Minimal menurut aturan, per minggunya 150 menit untuk melakukan aktivitas fisik, misalnya bersepeda atau joging,” tandasnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait