Jakarta, SERU.co.id – Wakil Presiden Ma’ruf Amin, turut mendukung langkah yang diambil ini. Seperti diketahui, pemerintah tengah menyiapkan vaksin covid-19 untuk masyarakat dengan bekerja sama dengan sejumlah negara.
Salah satu yang terbaru adalah dengan Inggris, pemerintah memesan 100 juta vaksin AstraZeneca. Bio Farma juga bekerja sama dengan CEPI yang berbasis di Norwegia untuk memproduksi vaksin corona.
Dalam dialog Bersama dokter Reisa Broto Asmoro di kanal Sekretariat Presiden, Ma’ruf menerangkan, vaksin merupakan bagian dari ikhtiar atau usaha untuk mencegah suatu penyakit. Ia menyebut, berobat ada dua macam, yaitu kuratif dan preventif. Kuratif adalah berobat yang dilakukan setelah terjadinya penyakit, sedangkan preventif sebaliknya.
“Memang ada perintah, hadisnya panjang. Intinya begini ‘berobatlah kamu, karena Allah tidak meletakkan penyakit, kecuali ada obatnya’. Jadi setiap penyakit ada obatnya, cuma bisa ditemukan apa belum,” ujar Ma’ruf, Jumat (16/10/2020).
Ma’ruf juga menegaskan, pengadaan vaksin covid-19 melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memastikan kehalalannya. Tujuannya, adalah agar vaksin tersebut aman digunakan oleh masyarakat.
“Nah untuk vaksin, saya sudah minta dilibatkan, dari mulai perencanaan, pengadaan vaksin, kemudian pertimbangan kehalalan vaksin. Kemudian melalui audit di pabriknya,” tegasnya.
Tim dari MUI akan ikut Bersama tim pemerintah untuk melakukan audit kehalalan vaksin Sinovac ke China. Ma’ruf memaparkan, jika nantinya hasil tinjauan MUI vaksin covid-19 halal, maka MUI akan memberikan sertifikat halal atas vaksin tersebut. Namun, jika vaksin dibuat atau diproduksi dengan tidak halal, maka dalam kondisi darurat seperti sekarang, agama memperbolehkannya.
“Tetapi andai kata di dalam suatu ketika, seperti waktu meningitis itu ternyata belum ada yang halal. Tetapi kalau tidak ada, tidak digunakan vaksin itu akan menimbulkan kebahayaan, akan menimbulkan penyakit atau juga penyakit yang berkepanjangan, maka bisa digunakan,” papar Ma’ruf.
“Walaupun tidak halal secara darurat. Tapi dengan penetapan oleh lembaga, bahwa iya ini boleh menggunakan karena keadaannya darurat. Harus ada ketetapan yang dikeluarkan oleh MUI,” imbuhnya.
Wakil Presiden juga meminta masyarakat untuk mendukung program pengadaan vaksin covid-19. Salah satunya dengan mengikuti informasi yang valid.
“Informasi bisa menyesatkan, karena banyak yang disalahpahamkan. Jangan mudah percaya informasi yang belum terkonfirmasi,” pintanya. (hma/rhd)