Surabaya, SERU.co.id – Gelombang penolakan UU Cipta Kerja disuarakan di berbagai wilayah Tanah Air. Di Surabaya, buruh, masyarakat, dan mahasiswa ikut serta melakukan aksi demo penolakan Omnibus Law, Kamis (8/10/2020). Massa terbagi menjadi dua tempat, yaitu di Gedung Grahadi dan Jalan Ahmad Yani.
Gedung Grahadi Surabaya menjadi sasaran amukan massa. Pagar dari sisi barat dan kawat berduri diterobos massa sekira pukul 13.50 WIB. Massa juga melemparkan botol dan alas kaki ke arah Gedung Grahadi. Meski berhasil membobol pagar gedung, massa tetap bertahan di depan gedung sebab dijaga aparat Polri dan TNI.

Tak berhenti di situ, massa kemudian menjebol pagar sisi timur Gedung Grahadi sekitar pukul 15.30 WIB. Aparat kepolisian bertindak menembakkan meriam air dengan mobil water canon. Polisi juga memukul mundur massa demo. Massa merangsek mundur hingga ke Jalan Yos Sudarso dan Taman Hapsari.
Selain di Gedung Grahadi, terpantau di Jalan Ahmad Yani, dari arah Bundaran Waru, massa dari sejumlah federasi pekerja ikut menggelar aksi demo. Sekitar pukul 11.30 WIB, massa mulai masuk ke frontage Ahmad Yani.
Massa berhasil menguasai Bundaran Waru hingga Jalan Ahmad Yani. Aksi demo ini menyebabkan kemacetan karena mereka berhenti di tengah jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka. Diketahui, massa yang melakukan aksi di Jalan Ahmad Yani, tidak hanya berasal dari Surabaya. Sejumlah dari mereka datang dari Pandaan, Mojokerto, dan Sidoarjo.
Menurut salah satu kelompok yang menamakan diri sebagai Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) menyebut, massa yang mengikuti demo diperkirakan berjumlah 3.000 orang.
“Massa yang turun kurang lebih 3.000 an dari elemen buruh, tani mahasiswa dan masyarakat sipil lainnya,” kata Juru BIcara Getol, Habibus Shalihin.
Mengantisipasi aksi demo ini, 4.263 personel gabungan disiagakan di sejumlah titik di Surabaya. Kabagops Polrestabes Surabaya, AKBP Anton Elfrino Trisanto menyebut, titik yang kemungkinan dilewati oleh massa demonstrasi.
“Personel gabungan menyebar mengamankan di titik Cito, Gedung Negara Grahadi, Kantor Gubernur, DPRD Jatim, kawasan industri Sier, Margomulyo, dan akses tol,” kata Anton. (hma/rhd)