OJK Kembangkan Aplikasi ERP Digitalisasi Ekosistem Sapi Perah di Wilayah Malang

OJK Kembangkan Aplikasi ERP Digitalisasi Ekosistem Sapi Perah di Wilayah Malang
Kick-Off On-Boarding fase 1 program Digitalisasi Ekosistem Sapi Perah. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama International Labour Organization (ILO) Kick-Off On-Boarding Fase 1 program Digitalisasi Ekosistem Sapi Perah Dengan pengembangan aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) sebagai bagian dari digitalisasi ekosistem peternakan sapi perah di wilayah Malang.

Anggota Dewan Komisioner OJK, Hasan Fawzi mengatakan, ekosistem sapi perah sebagai komoditas unggulan daerah mendorong penguatan ekonomi daerah. Melalui program ini, pemerintah, peternak rakyat, koperasi susu, dan industri dapat terhubung dalam rantai ekosistem yang saling menguntungkan.

Bacaan Lainnya

“Salah satu program unggulan OJK adalah pengembangan ekonomi daerah melalui pembangunan ekosistem keuangan yang kondusif dan berkelanjutan. OJK Malang bersama Pemkab Malang mendorong, agar produk dan komoditas unggulan di daerah dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” seru Hasan Fawzi, di Aula Gajayana Kantor OJK Malang, Selasa (14/10/2025).

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto ini menekankan, pentingnya kolaborasi lintas sektor. Untuk memperkuat akses keuangan masyarakat di daerah melalui pemanfaatan teknologi.

OJK Kembangkan Aplikasi ERP Digitalisasi Ekosistem Sapi Perah di Wilayah Malang
Anggota Dewan Komisioner OJK, Hasan Fawzi menyampaikan, program digitalisasi ekosistem sapi perah. (rhd)

“OJK menempatkan pengembangan ekonomi daerah berbasis potensi lokal sebagai salah satu prioritas strategis. Melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), kami mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga jasa keuangan, dan pelaku usaha. Agar masyarakat di daerah dapat lebih mudah mengakses pembiayaan formal,” ungkap Hasan.

Menurut Hasan, sistem Enterprise Resource Planning (ERP) bukan hanya alat pencatatan. Tetapi solusi digital yang mampu meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akurasi data di seluruh rantai usaha.

“Dengan ERP yang terintegrasi dengan Pemeringkat Kredit Alternatif (PKA), data produksi susu, jumlah ternak terproduktif, konsumsi pakan, serta tingkat kesehatan ternak. Dapat dimanfaatkan sebagai basis penilaian risiko dan kelayakan yang lebih akurat bagi lembaga keuangan. Artinya peternak kecil yang sebelumnya tergolong unbankable kini dapat menjadi bankable,” jelasnya.

Baca juga: Hingga September 2025, OJK Malang Gelar 100 Kegiatan Literasi Keuangan Jangkau 30.966 Peserta

Hasan mengingatkan, digitalisasi bukan hanya soal teknologi semata. Tetapi tentang memberi kesempatan dan menciptakan keadilan ekonomi bagi semua lapisan masyarakat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan

Program inisiatif ini merupakan bagian dari implementasi PROMISE II Impact Project, yaitu program kerja sama OJK dan ILO berfokus pada peningkatan akses pembiayaan. Dan perluasan inklusi keuangan bagi pelaku UMKM di Indonesia, melalui pendekatan ekosistem rantai nilai dan transformasi digital.

Melalui kegiatan ini, OJK bersama ILO mendorong penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) membangun tata kelola koperasi peternak sapi perah yang efisien, transparan, dan terintegrasi. ERP dirancang untuk mengintegrasikan berbagai modul penting, seperti keanggotaan, penerimaan susu, logistik, keuangan, dan kesehatan hewan. Sehingga mendukung efisiensi operasional koperasi dan keterhubungan data antar pelaku ekosistem.

OJK Kembangkan Aplikasi ERP Digitalisasi Ekosistem Sapi Perah di Wilayah Malang
Jajaran OJK, ILO, TPKAD, pengurus koperasi dan sejumlah undangan lainnya. (rhd)

“Selanjutnya sistem ERP akan diintegrasikan dengan Penyelenggara Pemeringkat Kredit Alternatif (PKA) dan Penyelenggara Agregasi Jasa Keuangan (PAJK). Guna membuka akses pembiayaan yang lebih inklusif bagi peternak sapi perah, khususnya bagi yang tergolong underbanked dan unbankable,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Malang, HM Sanusi menyampaikan, dengan dukungan OJK, TPAKD, ILO serta sinergi antara pemerintah daerah. Industri jasa keuangan dan masyarakat peternak, Kabupaten Malang akan mampu menjadi role model nasional digitalisasi ekosistem sapi perah.

“Harapan kami, dukungan dari seluruh stakeholders tidak hanya berdampak pada peningkatan kesejahteraan peternak. Tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi sosial,” ucap Sanusi.

Sanusi menambahkan, berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang. Hingga Juni 2025, tercatat populasi sapi perah sebanyak 85.820 ekor dengan total produksi susu sapi perah mencapai 75.568,68 ton.

Baca juga: Dukung Financial Literacy for Youth OJK untuk Mahasiswa UB, Piyu Berbagi Pengalaman Berinvestasi

Angka ini menunjukkan, sektor peternakan sapi perah di Kabupaten Malang memiliki skala ekonomi yang sangat besar. Dan menjadi tumpuan hidup bagi lebih dari 12.051 peternak yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) maupun kelompok ternak rakyat lainnya.

Direktorat Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan Kementerian Keuangan RI, Adi Budiarso menyampaikan, Kemenkeu berkomitmen memperkuat ekosistem pembiayaan sektor riil. Termasuk peternakan sapi perah, melalui kebijakan yang mendorong akses keuangan yang lebih luas dan berkelanjutan.

“Kami mengajak kita semua untuk berkomitmen. Mari kita wujudkan digitalisasi ekosistem peternakan sapi perah di Malang yang telah difasilitasi dan diinisiasi oleh OJK, sebagai model yang dapat ditiru di daerah lain. Mari kita jadikan program ini bukan hanya proyek, tetapi gerakan bersama untuk membangun kemandirian ekonomi rakyat,” tegas Adi.

Hadir dalam peluncuran program ini, di antaranya: Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi; Bupati Malang M. Sanusi; Direktur Pengembangan Perbankan, Pasar Keuangan, dan Pembiayaan Lainnya – Direktorat Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan – Kementerian Keuangan RI Adi Budiarso; perwakilan International Labour Organization (ILO) Djauhari Sitorus; dan perwakilan State Secretariat for Economic Affairs (SECO) Switzerland. Serta sejumlah pengurus koperasi peternak sapi perah daerah Kabupaten Malang. (rhd)

 

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim