Matang, SERU.co.id – Aksi pencurian terjadi di lingkungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Turirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, pada Senin (1/9/2025). Seorang pria yang belum diketahui identitasnya berpura-pura hendak mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut. Namun saat para guru dan siswa mengikuti upacara bendera, pria itu justru menggondol sejumlah barang berharga milik guru.
Kapolsek Lawang, AKP Moch Lutfi, membenarkan pihaknya telah menerima laporan terkait peristiwa pencurian tersebut.
“Telah menerima laporan dugaan terjadinya tindak pidana pencurian barang yang diketahui pada hari Senin, tanggal 01 September 2025 sekira pukul 07.15 WIB,” ujar Lutfi saat dikonfirmasi pada Jumat (5/9/2025).
Menurut Lutfi, informasi awal diperoleh dari Novita Sari (39), seorang guru di SDN 2 Turirejo. Ia mengaku sempat bertemu langsung dengan pria yang mengaku ingin mendaftarkan anaknya ke sekolah.
“Saksi Novita Sari melihat dan bertemu dengan seorang laki-laki yang beralasan akan mendaftarkan sekolah anaknya. Selanjutnya karena akan melaksanakan upacara bendera di Lapangan SDN 2 Turirejo, saksi meninggalkan seorang laki-laki tersebut,” terangnya.
Usai upacara, Novita Sari bersama guru lain, Shandi Puspitasari, memeriksa ruang kelas V yang pintunya tampak dalam keadaan terbuka. Mereka curiga dan segera mengecek isi ruangan.
Di dalam kelas, Shandi mendapati tas miliknya dalam kondisi tidak seperti semula. Beberapa kartu identitas, termasuk kartu asuransi dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), ditemukan di luar tas. Saat diperiksa lebih lanjut, uang tunai sebesar Rp200 ribu yang sebelumnya ada di dalam tas tersebut ternyata telah hilang.
“Uang sebesar Rp200 ribu, milik Shanti Puspitasari sudah tidak ada di dalam tas miliknya yang ada di atas kursi guru di ruang kelas 5,” beber Lutfi.
Tak hanya itu, guru lainnya, Wahyu Joko Purnomo, juga menjadi korban pencurian. Ia kehilangan sebuah ponsel merek Realme 9 Pro 5G berwarna biru, yang sebelumnya diletakkan di atas meja di ruang guru.
“HP warna biru terbit miliknya yang berada di atas meja guru,” lanjut Lutfi.
Berdasarkan penyelidikan awal, diduga pelaku masuk melalui pintu belakang sekolah yang tidak digembok, lalu memanfaatkan kelengahan saat upacara berlangsung untuk mengakses ruang-ruang kosong.
“Pelaku masuk ke dalam ruangan guru dan ruangan kelas 5 yang tidak terkunci dan sepi. Selanjutnya mengambil beberapa barang-barang milik guru dan setelah mendapatkan barang hasil curiannya, pelaku keluar melalui pintu belakang lagi dengan membawa barang hasil curiannya,” terang Lutfi.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap identitas dan keberadaan pelaku. (wul/ono)