Peringati Hari Sungai, Dirut PJT I Tegaskan Sungai Urat Nadi Peradaban

Peringati Hari Sungai, Dirut PJT I Tegaskan Sungai Urat Nadi Peradaban
Perum Jasa Tirta I bersama Komunitas Sabers Pungli. (ist)

Malang, SERU.co.id – Memperingati Hari Sungai Nasional 2025, beragam kegiatan digelar oleh Perum Jasa Tirta (PJT) I. BUMN pengelola sumber daya air strategis nasional tersebut tetap fokus menjaga kelangsungan dan kelestarian sumber daya air. Direktur Utama PJT I, Fahmi Hidayat menegaskan, sungai adalah urat nadi peradaban.

“Sungai adalah urat nadi peradaban. Lewat pendekatan budaya, edukasi, hingga kampanye digital, kami ingin menggugah kesadaran kolektif menjaga sungai adalah tanggung jawab bersama,” seru Fahmi, Rabu (30/7/2025).

Bacaan Lainnya

Fahmi menegaskan, PJT I terus berupaya menjadi motor penggerak kolaborasi lintas sektor dalam konservasi sungai dan pemberdayaan masyarakat.

“Setiap menggelar kegiatan memperingati Hari Sungai ini bukan sekadar seremoni. Tapi wujud konsistensi kami dalam memastikan keberlanjutan air untuk generasi mendatang,” tegasnya.

Ia juga menegaskan, pihaknya akan terus mendorong pendekatan holistik dalam konservasi, pengendalian daya rusak air, edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

“Tentunya apa yang kami lakukan ini sebagai wujud nyata komitmen menjaga keberlanjutan air dan lingkungan,” tuturnya.

Adapun rangkaian kegiatan Hari Sungai 2025, PJT I bersama Komunitas Sabers Pungli (Sapu Bersih Nyapu Kali) menghadirkan perpaduan antara aksi lingkungan dan pelestarian budaya lokal di Desa Giripurno, Kota Batu.

Acara mengangkat tema “Nareksa Bengawan Usadaning Sangaskara” yang bermakna Merawat Sungai adalah Menjaga Peradaban. Acara tersebut menggabungkan ritual budaya, aksi lingkungan, edukasi dan kampanye digital dalam satu rangkaian kolaboratif.

Rangkaian acara dibuka dengan Apel Bersih Sungai dilanjutkan dengan Tari Tirto Wening, sebuah persembahan simbolik tentang kejernihan air dan keluhuran niat menjaga alam. Ngupokoro Banyu (prosesi memohon restu dan berkah kepada alam), Larung Banyu, Larung Sesajen, dan Larung Ikan. Dilakukan sebagai bentuk pelarungan harapan, rasa syukur dan niat menjaga keharmonisan antara manusia dan ekosistem sungai.

Suasana kebersamaan makin terasa dengan Kirab Tumpeng, yang menyatukan masyarakat dalam arak-arakan simbolis menuju lokasi doa bersama. Bersama warga sekitar juga dilaksanakan kerja bakti membersihkan aliran sungai dan sempadan.

Acara dihadiri Wali Kota Batu, Nurochman didampingi oleh Kepala Sub Divisi Pengelolaan SDA WS Brantas 1 PJT I, Sucipto Eko. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PJT I menyerahkan bantuan buku bacaan anak-anak untuk melengkapi perpustakaan mini di gazebo tepi sungai. Dimana dapat diakses oleh anak-anak dan warga sekitar sebagai sarana literasi dan edukasi.

Tak hanya itu, PJT I juga membagikan bibit pohon dan pipa biopori kepada masyarakat, sebagai dukungan terhadap konservasi tanah dan pengelolaan air hujan secara alami. Sebagai bagian dari pendekatan edukatif, digelar pula mini workshop bersama Jaring-Jaring Pemantauan Kualitas Air (JKPKA). Dengan mengajak peserta mempelajari cara sederhana memantau kualitas air sungai.

Momentum Hari Sungai Nasional ini juga dimanfaatkan PJT I untuk meluncurkan kampanye digital dalam kemasan lomba berjudul Rivluencer Challenge Batch 1 WS Brantas. Sebuah gerakan yang mengajak masyarakat di wilayah DAS Brantas untuk menjadi duta sungai dan menyuarakan pentingnya menjaga sungai sebagai sumber kehidupan melalui konten kreatif di media sosial. (rhd)

Pos terkait