Batu Bisnis Festival 2025 dan Jambore Desa Wisata 2025, Upaya Memacu Pertumbuhan UMKM

Batu Bisnis Festival 2025 dan Jambore Desa Wisata 2025, Upaya Memacu Pertumbuhan UMKM
Seremonial penekanan tombol tanda pembukaan Batu Bisnis Festival 2025 dan Jambore Desa Wisata 2025. (ist)

Batu, SERU.co.idBatu Bisnis Festival 2025 dan Jambore Desa Wisata 2025 berlangsung dari 31 Juli 2025 sampai dengn 3 Agustus 2025 di Balai Kota Among Tani Pemkot Batu. Acara ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Batu, Nurochman, Kamis (31/7/2025).

Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan bahwa acara ini adalah strategi konkret untuk memacu pertumbuhan UMKM, industri kreatif, dan desa wisata. Acara ini juga menjadi bukti komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Batu dalam memperkuat ekonomi kerakyatan dan pariwisata berkelanjutan.

Bacaan Lainnya

“Ini bukan sekadar festival, tapi langkah nyata mewujudkan Batu sebagai pusat ekonomi kreatif dan destinasi wisata berbasis komunitas. Kami ingin masyarakat bangga pada produk lokal dan destinasi wisata kita,” seru Wali Kota Batu.

Lebih lanjut, Wali Kota Nurochman juga menyoroti pentingnya sinergi antar-pemangku kepentingan. Mulai dari pelaku usaha, pemerintah pusat dan daerah, hingga komunitas kreatif.

“Gerakan ini sejalan dengan visi MBatu SAE dan mendukung program nasional Bangga Buatan Indonesia serta Bangga Berwisata di Indonesia Saja,” cetusnya.

Batu Bisnis Festival 2025 dirancang sebagai platform bisnis yang menghadirkan beragam kegiatan. Seperti pameran produk ekonomi kreatif dan UMKM dan Festival kuliner tradisional. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan Forum Ekonomi Kreatif Nusantara, dan Sosialisasi program Kementerian/BUMN/BUMD.

Sementara itu, Jambore Desa Wisata 2025 fokus pada penguatan desa sebagai tulang punggung pariwisata berkelanjutan.

“Kami ingin desa wisata tidak hanya jadi pelengkap, tapi motor penggerak ekonomi. Melalui jambore ini, kami bangun ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan,” imbuh Wali Kota.

Wali Kota Nurochman menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk Dinas Pariwisata, pelaku UMKM, dan komunitas kreatif. Wali Kota juga menekankan pentingnya digitalisasi dan inovasi dalam pengembangan usaha. Ia juga menyebutkan, telah memfasilitasi percepatan perizinan dan perluasan akses pasar agar produk lokal bisa bersaing di tingkat nasional.

“Kami mendorong UMKM dan desa wisata memanfaatkan teknologi, termasuk promosi melalui media sosial, untuk memperluas jaringan pemasaran,” imbuhnya.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya mendatangkan manfaat ekonomi jangka pendek. Tetapi juga menjadi titik awal kebangkitan pariwisata dan UMKM berbasis inovasi. (dik/ono)

 

 

 

Pos terkait