Sidak Perpustakaan Umum, Wali Kota Malang Sebut Perlu Pembenahan

Sidak Perpustakaan Umum, Wali Kota Malang Sebut Perlu Pembenahan
Perpustakaan Umum Kota Malang dinilai perlu ada penambahan fasilitas dan pembenahan sistem pengelolaan. (bas)

Malang, SERU.co.id – Wali Kota Malang telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Perpustakaan Umum Kota Malang. Menurutnya, perlu pembenahan tata kelola usai menerima keluhan dan masukan dari masyarakat.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, ia menaruh perhatian serius terhadap kondisi Perpustakaan Umum Kota Malang. Sebelum melakukan sidak Senin (28/7/2025) kemarin, ia telah menerima keluhan warga melalui pesan di media sosial.

Bacaan Lainnya

“Saya ingin merubah perpustakaan ini, karena tampilannya masih tampilan kantor. Orang-orang itu kadang terkesan masih sungkan masuk ke perpus kota,” seru Wahyu, Selasa (29/7/2025).

Wali Kota Malang menjelaskan, perlunya pembenahan sistem pengelolaan perpustakaan umum. (bas)

Wahyu mengatakan, pihaknya ingin melakukan pembenahan, agar tampilan depannya bisa dijadikan seperti tampilan mall. Dengan demikian orang tidak akan sungkan masuk, mengingat gedung perpustakaan umum jadi satu dengan kantor Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda).

“Perlu ada pembaruan pada fasilitas dan pembenahan sistem layanan perpustakaan. Hal ini penting, agar perpustakaan lebih ramah dan menarik, khususnya bagi kalangan muda dan mahasiswa,” terangnya.

Wahyu menuturkan, Kota Malang dikenal sebagai kota pendidikan. Tata kelola perpustakaan umum harus dibuat lebih nyaman dan tidak terkesan terlalu formal bagi para generasi muda.

Salah satu sorotan utama adalah jam operasional perpustakaan yang terlalu terbatas, karena hanya dibuka pada jam kerja. Wahyu menilai, jam operasional tidak ideal bagi mahasiswa atau warga yang hanya memiliki waktu luang di luar jam kerja.

“Selama ini jam bukanya di jam kerja, padahal banyak mahasiswa yang ingin mencari buku di luar jam tersebut. Kami akan evaluasi, agar bisa dibuka lebih fleksibel, termasuk kemungkinan pembagian shift kerja petugas,” jelasnya.

Ia mengusulkan, penambahan fasilitas seperti co-working space untuk mendukung kenyamanan pengunjung. Terlebih mengingat letak perpustakaan yang strategis di kawasan Jalan Ijen.

“Perpustakaan umum Kota Malang berpotensi menjadi ruang publik yang lebih hidup. Khususnya saat Car Free Day (CFD) setiap hari Minggu,” ujarnya.

Selain perubahan jam buka, Wahyu berencana memperbarui koleksi buku untuk menunjang kebutuhan berbagai pihak. Peningkatan fasilitas lainnya turut direalisasikan, agar masyarakat merasa lebih betah.

“Kami ingin perpustakaan kota ini memberikan pengalaman yang menyenangkan, bukan yang terlalu kaku. Bisa menjadi tempat yang nyaman untuk belajar dan berdiskusi,” tandasnya.

Pemkot Malang menargetkan, pembenahan awal, khususnya terkait jam operasional, bisa mulai direalisasikan dalam waktu dekat. Setidaknya setelah rapat koordinasi yang direncanakan bulan depan.

Berdasarkan pengamatan SERU.co.id di lokasi, kondisi Perpustakaan Umum Kota Malang tampak tidak terlalu ramai seperti biasanya. Jam operasionalnya masih mengikuti jam layanan normal, yaitu buka Senin sampai Jumat mulai pukul 08.30-15.30 WIB. Serta terdapat layanan tambahan hari Sabtu pukul 09.00-13.00 WIB. (bas/rhd)

Pos terkait