Malang, SERU.co.id – Setelah tertunda beberapa bulan karena pandemi Covid 19, akhirnya ajang bergengsi Pemilihan Putera Puteri Pendidikan Indonesia 2020 bakal diselenggarakan di Bandung, 8-10 Oktober 2020 mendatang.
Athiyyah Putri Nararya, siswi SMAN 1 Kota Malang, didapuk mewakili Jawa Timur dari Kategori Remaja. Bersama kandidat Putera Pendidikan Indonesia 2020 asal Bojonegoro, yang akan berjuang dan bersaing dengan puluhan peserta lainnya dari beberapa provinsi se-Indonesia.

“Persiapan sudah 80 persen. Orang tua dan pihak sekolah mendukung penuh. Saya optimis akan menang. Semoga bisa membanggakan Kota Malang dan Jawa Timur, untuk Indonesia,” seru Nara, sapaan akrabnya.
Semangat Nara untuk mengikuti ajang prestisius ini, bertujuan untuk menambah pengalaman, wawasan dan skill. Selain itu, gagasan soal Merdeka Belajar menjadi tema yang siap diadu dengan kontestan lain.
“Ketika saya mendapat pengalaman itu, saya bisa tetap berkontribusi untuk berbagi hal positif, terutama dalam bidang pendidikan. Pengalaman itu sangat penting dan kemenangan sebenarnya hanyalah bonus,” tegasnya.
Meski pernah menjadi Duta Pelajar SMP Jawa Timur 2018, Nara harus melalui beberapa tahap seleksi. Ada tiga tahapan seleksi yang langsung digelar se-Jawa Timur.
“Tahap pertama saya tidak perlu mengikuti, karena memiliki voting favorit. Semi final, alhamdulilah lolos. Sekarang tinggal berjuang untuk Grand Final nanti di Bandung,” tegas Nara.
Sebagai kandidat kuat Puteri Pendidikan Indonesia 2020, selain bermodal semangat, Nara juga memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan. Secara pribadi Nara cukup kreatif dan menekuni berbagai bidang, seperti melukis, menggambar dan membatik.
“Dari kecil saya sangat senang menggambar dan itu passion saya. Tidak hanya menggambar saya juga sebagai siswi di SMAN 1 dari jurusan bahasa yang sangat senang dengan bahasa. Bahasa itu bukan hanya tentang sastra, namun seni juga tertuang didalamnya,” ungkapnya.
Nara merasa memiliki wadah untuk speak-up menyampaikan aspirasi mengenai pentingnya pendidikan kepada para pemuda terutama dari sistem di Indonesia ini. Nara berpesan kepada para anak muda, khususnya di Kota Malang. Setiap individu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sebagai makhluk sosial, harus saling berbagi hal yang positif agar bisa berimbang.
“Sebagai pelajar pantang menyerah atas masalah yang dihadapi, memperluas wawasan, menerima orang-orang sekitar. Itu sudah menjadi modal penting bagi kita untuk masa depan,” tutupnya.
Selain itu, Waka Kesiswaan SMAN 1 Kota Malang, Hassan, sekaligus pembimbing Nara, menyampaikan dukungan sepenuhnya terkait ajang prestisius ini.
“Pihak sekolah mendukung 100 persen terkait perlombaan Nara. Bagaimanapun kami dari pihak sekolah juga berkontribusi untuk kesuksesan dia, karena dia juga tanggung jawab kami sebagai pendidik,” ungkap Hassan.
Pihak sekolah mendampingi Nara secara daring (online), memberikan beberapa arahan dan materi personal branding, public speaking, dan photoshoot.
“Pihak sekolah menemani dari tim kesiswaan, yakni saya sendiri yang selalu sharing dengan dia terkait tema yang diangkat, yakni advokasi,” tambahnya. (riz/rhd)