Komisi C Dukung Rencana Pembangunan Drainase Jalan Sutoyo-Suprapto dan Bondowoso Tidar

Komisi C Dukung Rencana Pembangunan Drainase Jalan Sutoyo-Suprapto dan Bondowoso Tidar
Anggota Komisi C DPRD Kota Malang, Rendra Masdrajad Safaat. (ist)

Malang, SERU.co.id – Anggota Komisi C DPRD Kota Malang mendukung rencana pembangunan drainase di dua ruas jalan utama Kota Malang. Di antaranya Jalan Letjen Sutoyo, Jaksa Agung Suprapto dan Jalan Bondowoso Tidar. Dimana saat ini desainnya tengah disiapkan oleh DPUPRPKP Kota Malang.

Anggota Komisi C DPRD Kota Malang Rendra Masdrajad Safaat menyatakan, pembangunan ini dinilai penting. Sebagai upaya penanganan banjir dan perbaikan sistem tata kelola air di kawasan perkotaan.

Bacaan Lainnya

“Saya mendukung penuh upaya ini, karena drainase yang baik akan sangat membantu mengurangi risiko banjir dan memperlancar aktivitas masyarakat. Tapi yang perlu jadi perhatian bersama, anggaran sebesar ini harus digunakan sebaik dan seefisien mungkin, jangan sampai ada pemborosan,” seru Rendra, kepada SERU.co.id.

Disebutkannya, saluran drainase di Jalan Letjen Sutoyo hingga Jaksa Agung Suprapto direncanakan sepanjang 1,3 kilometer, sedangkan di Jalan Bondowoso hingga Tidar sepanjang 1,2 kilometer. Saluran ini akan dibangun dengan sistem bottom up, yakni berada di bawah permukaan tanah untuk mengalirkan kelebihan air agar tidak menggenangi jalan.

DPUPRPKP memperkirakan, proyek drainase Bondowoso Tidar membutuhkan dana sekitar Rp75 miliar, sedangkan untuk Sutoyo Suprapto anggarannya masih dalam proses penghitungan. Pemkot Malang berencana mengajukan bantuan dana ke pemerintah pusat melalui APBN untuk mendukung realisasi proyek ini.

Politisi PKS dapil Lowokwaru ini menegaskan, pengawasan terhadap penggunaan anggaran harus diperketat, agar pembangunan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Ia menyebut, setiap rupiah dana yang digunakan harus bisa dipertanggungjawabkan dan memberikan hasil yang maksimal.

“Kita akan kawal bersama. Harus tepat guna, tepat sasaran, dan jangan sampai proyek ini hanya jadi tumpukan beton tanpa manfaat maksimal untuk warga Kota Malang,” pungkas Rendra. (rhd)

Pos terkait