Malang, SERU.co.id – Ingin miliki usaha yang setiap hari panen, Umahkariani, warga Dusun Krajan, Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang memilih budidaya jamur tiram putih. Berkat kerja kerasnya, kini ia dapat memanen jamur segar 20 hingga 25 kilogram setiap harinya.
Pemilik Usaha Jamur Tiram Putih di Kecamatan Gondanglegi, Umahkariani mengatakan, usaha tersebut sudah dirinya jalankan sejak 2019 lalu. Ia mengaku, ilmu dalam proses pengolahan media tanam, perawatan dan pemanenan tumbuhan jamur dengan nama latin Pleurotus Ostreatus tersebut didapatkan dari saudaranya.
“Dulu belajar dari keponakan, meski ada kekurangan, jadi terus belajar. Sampai sekarang produksi terus tiap hari, kecuali Minggu,” seru Umahkariani, saat dikonfirmasi, Senin (30/6/2025).
Usahanya tersebut terus mengalami peningkatan, hingga ia bisa mengerjakan dua orang pegawai. Meskipun demikian ia juga tetap turun tangan turut mengolah dan merawat jamur tersebut.
“Dalam sehari sampai 230 biji atau backlog. Panen setiap sore 20 kilogram. Jualnya ke pasar Turen, pengepul jamur,” bebernya.
Umahkariani produksi jamurnya, hanya dilakukan pada hari Senin hingga Sabtu dan hari Minggu libur.
Dirinya juga menerangkan, untuk menanam jamur tiram putih ini media yang diperlukan adalah serbuk kayu, katul jagung dan air kapur. Ketiga bahan tersebut dicampur hingga merata, selanjutnya dikukus hingga 4-5 jam, dibiarkan semalam, baru diangkat jika sudah dingin.
“Dimasukkan kamar inkubasi (satu malam). Besoknya dikasih bibit. Satu botol bisa sampai 30-35. Biaya pembuatan 1500, dijual Rp2,5 ribu per backlog. (Jamur segar) Satu kilogramnya Rp13 ribu,” terangnya.
baca juga: Empat Mahasiswa FMIPA UB Ciptakan ‘Crossta Battery’ dari Limbah Cangkang Tiram
Dirinya menerangkan, jamur ini sangat cocok hidup di ruangan lembab sehingga produksinya akan menjadi bagus. Jika agak panas dan angin pertumbuhannya akan terhambat.
“(Panen) Kedua ketiga lebih bagus. Dibanding yang pertama. Panennya setiap sore jam setengah empat,” tuturnya. (wul/mzm)