Malang, SERU.co.id – IDI Malang Raya akhirnya meresmikan gedung baru. Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Malang berpesan, untuk meningkatkan layanan kesehatan.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, dirinya memiliki program unggulan Ngalam Tahes. Salah satu program Dasa Bakti itu memiliki tujuan menjadikan Kota Malang sehat dan tertata.
“Kehadiran gedung ini bukan hanya sebagai fasilitas fisik. Tapi sebagai pusat kolaborasi yang mendukung peningkatan layanan kesehatan masyarakat,” seru Wahyu, Minggu (15/6/2025).
Wahyu menyatakan, Pemkot Malang menyambut baik upaya IDI Malang Raya dalam menghadirkan pelayanan yang lebih baik. Ia mengapresiasi upaya keras yang telah dilakukan para anggota organisasi profesi kedokteran itu hingga memiliki gedung baru.
“IDI merupakan mitra strategis Pemkot Malang dalam pelayanan kesehatan, pemberdayaan sumber daya manusia dan peningkatan kesejahteraan tenaga medis. Di gedung baru ini, IDI menghadirkan fasilitas, seperti ruang koperasi hingga layanan Keluarga Berencana (KB). Diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” bebernya.
baca juga: Peringati HUT Ke-70 IDI, IDI Situbondo Baksos Bagi-bagi Masker dan Nasi Kotak
Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu mengatakan, bukan waktu singkat untuk meningkatkan layanan masyarakat. Sejak pertama berdiri, IDI Malang Raya berpindah-pindah hingga akhirnya bisa membeli lahan untuk gedung yang saat ini diresmikan.
“Mari kita jadikan gedung IDI Malang Raya sebagai pusat layanan informasi, pelayanan masyarakat yang inklusif dan humanis. Terimakasih atas dedikasi para dokter yang tergabung dalam IDI Malang Raya, teruslah bertumbuh dan responsif terhadap tantangan zaman,” ucapnya.
Perubahan tantangan zaman terjadi di semua sektor kehidupan, termasuk sektor kesehatan. Oleh karena itu, diharapkan IDI Malang Raya senantiasa bersinergi dengan Pemkot Malang dalam menghadapi isu-isu kesehatan masyarakat.
Ketua IDI Cabang Malang Raya, dr Sasmojo Widito menuturkan, pihaknya bisa membangun gedung megah setelah melewati proses panjang. Sebelum memiliki gedung sendiri, IDI sempat berpindah-pindah tempat, mulai dari RSUD Saiful Anwar, kawasan Gajayana, MOG, hingga Balai Kartini.
“Gedung ini menjadi milik kantor, bukan perorangan, termasuk pembelian tanah, dimulai pada era kepemimpinan sebelumnya. Anggaran dananya dari iuran rekan-rekan dokter, saya hanya mengelola anggaran,” urai dr Sasmojo.
Sasmojo membeberkan, pembangunan gedung tersebut menelan biaya sekira Rp25 miliar. Upaya membangun gedung dilakukan demi menjaga marwah dan kenyamanan organisasi.
“Kebutuhan gedung ini dinilai sangat penting untuk menunjang keperluan IDI Malang Raya. Terkait penggunaan gedung IDI, setiap dokter harus bisa mengelola dengan bijaksana dibarengi dengan penegakan etika profesi,” jelasnya.
IDI Malang Raya berkomitmen untuk melayani masyarakat sebaik mungkin. Pihaknya sangat terbuka terhadap keluhan-keluhan yang disampaikan masyarakat, serta sigap menanggapi pelanggaran etika profesi dokter.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Pelanggaran etika, hukum perdata dan pidana harus ditangani bersama. Saya mohon bantuan media, agar menjadi pengingat untuk tetap waspada dan segera membenahi kekeliruan,” tegasnya.
baca juga: Ini Alasan IDI Pecat Mantan Menkes Terawan Agus Putranto
Melalui gedung baru tersebut, IDI Malang Raya juga berkomitmen meningkatan mutu pelayanan, termasuk dalam hal digitalisasi. Dengan adanya gedung sendiri, pihaknya lebih leluasa dalam membuat program-program seperti siaran podcast.
“Kami berencana menghadirkan podcast yang melibatkan para dokter sesuai kompetensi yang dimilikinya. Sehingga masyarakat kita lebih melek digital dan pengetahuannya seputar dunia kesehatan bertambah,” pungkasnya.
Terakhir, Sasmojo menyatakan dukungannya terhadap Wali Kota Malang dalam mewujudkan Ngalam Tahes. Pihaknya siap berkolaborasi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Malang, baik melalui pelayanan kesehatan maupun edukasi. (bas/rhd)