Arkeolog dari UM Sebut Temuan Dugaan Struktur Candi Adalah Peninggalan Kerajaan Medang Kepemimpinan Mpu Sindok

Arkeolog dari UM Sebut Temuan Dugaan Struktur Candi Adalah Peninggalan Kerajaan Medang Kepemimpinan Mpu Sindok
Arkeolog dari Universitas Negeri Malang (UM), Muzakir Dwi Cahyono. (Setu.co.id/wul)

Malang, SERU.co.id – Dari hasil pengamatan sederhana yang dilakukan oleh Arkeolog dari Universitas Negeri Malang (UM), Muzakir Dwi Cahyono, menduga temuan batu bata di Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang merupakan peninggalan Kerajaan Medang di kepemimpinan Mpu Sindok.

Arkeolog dari Universitas Negeri Malang ini menerangkan, dari hasil penelisikan sumber data tua, daerah tersebut dulu lebih dikenal sebagai Wulandungan. Sehingga dikemungkinkan situs tersebut sudah ada sejak masa kepemimpinan Mpu Sindok di Kerajaan Medang, Bumi Matan.

Bacaan Lainnya

“Artinya bahwa keberadaan situs ini kita dapati sejak era pemerintahan Mpu Sindok 948. Oleh karena itu akan kita lihat apakah jejak-jejak Sindok itu apakah kelihatan di sini,” seru Dwi, saat dikonfirmasi oleh SERU.co.id.

Arkeolog dari Universitas Negeri Malang (UM), Muzakir Dwi Cahyono saat melihat temuan batu bata yang diduga struktur candi. (Seru.co.id/wul)
Arkeolog dari Universitas Negeri Malang (UM), Muzakir Dwi Cahyono saat melihat temuan batu bata yang diduga struktur candi. (Seru.co.id/wul)

Dirinya memberikan, selain itu ukuran batu bata dengan ukuran diatas rata-rata tersebut sekilas terlihat seperti batu bata era Mpu Sindok yang telah ditemukan di beberapa lokasi lainnya.

“Kalau kita lihat ukuran batanya ada beberapa bata ukuran ukuran yang berbeda. Tapi kalau kita lihat, bata-bata ini mirip dengan bata di era Sindok, atau sedikit sebelum Sindok,” ungkapnya.

Ia menuturkan, selain lokasi penemuan yang biasanya menjadi tempat istimewa dengan dikelilingi pagar bambu tersebut, penemuan batu-batu yang diduga sudah ada pada masa kerajaan tersebut juga ditemukan di luar kawasan tersebut.

“Utara lembah Gunung Kawi, sebelah utara Gunung Kawi, tanahnya berupa persawahan, perkebunan. Kalau kita lihat dari area sekitarnya tinggi, lainnya ada di bawah. Kalau kita lihat di sekitarnya diluar pagar ngetrap tiga dan sebaran temuan tidak di area dalam (yang dipagar) tapi di area luar, jadi ini situs yang luas,” bebernya.

Menurutnya juga, lokasi temuan yang diduga situs tersebut sangatlah unik karena dikelilingi sejumlah sungai.

“Daerah ini lokasinya menarik ya, hampir dipagari oleh sungai namanya Kali Braholo. Sebelah Utara dan Timur Kali Braholo, di selatan itu ada Sungai Metro,” terangnya.

Dwi mengatakan, pihaknya masih belum bisa memastikan apakah temuan ini benar bagian dari struktur candi. dikarenakan perlu dilakukan riset atau penelitian mendalam untuk mengetahui hal itu.

baca juga: Batu Bata Besar Diduga Struktur Candi Ditemukan di Dusun Bendungan Landungsari Dau

“Kita belum bisa memberikan gambaran, bagaimana bentuk arsitekturnya, latar belakang keagamaannya apa. Tapi potensi ke arah situ sudah ketemu jadi yang perlu dilakukan adalah riset,” kata Dwi.

Dwi menerangkan, dalam melakukan riset diperlukan ekskavasi tanah milik Desa Landungsari ini. Pihak yang berwenang untuk melakukan tindakan ekskavasi. (wul/mzm)

disclaimer

Pos terkait