Malang, SERU.co.id – Wali Kota Malang meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 19 Malang. Sekolah ini termasuk sepuluh sekolah percobaan MBG yang dilaksanakan oleh Lanal Malang.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, pihaknya bersama Danlanal dan Danlanud sudah melihat proses memasaknya di Lanal. Program MBG di 10 sekolah sudah berjalan mulai tanggal 28 April lalu.
“Setelah melihat proses memasaknya, kemudian kami langsung ke SMPN 19 Malang dan melihat bagaimana siswa makan. Sempat saya observasi, mereka merasa senang dan malah ada yang merasa kurang makanannya,” seru Wahyu, Senin (19/5/2025).
Menurut Wahyu, makanan yang disediakan dalam program MBG ini sudah mencukupi kebutuhan gizi siswa. Pasalnya, dalam satu paket makanan sudah lengkap mulai dari nasi, sayur, lauk, buah-buahanan beserta susu.
“Saya berterimakasih pada Lanal Malang atas perhatiannya kepada SMPN 19 Malang dan sudah dilaksanakan, mereka antusias. Kami berharap, dengan MBG ini meningkatkan semangat belajar dan kualitas pendidikan di Kota Malang,” ucapnya.
Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menerangkan, sekarang ada dua pelaksana program MBG di Kota Malang. Saat ini, program tersebut sudah dimulai di beberapa sekolah jenjang SD dan SMP.
“Hari ini ada dua pelaksana, pertama dari Pesantren Bahrul Maghfiroh bersama koordinatornya dari Lanal. Mereka menyasar 10 sekolah yang terdiri dari 5 SD dan 5 SMP,” urai Wahyu.
Belum bisa dipastikan kapan program pemerintah pusat tersebut bisa direalisasikan di semua sekolah di Kota Malang. Pemkot Malang masih menunggu arahan lebih detail dari pemerintah pusat.
“Kami masih menunggu petunjuk lebih lanjut. Karena sampai saat ini belum ada juklak juknisnya daerah, sementara semua ditangani pusat,” ujarnya.
Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Laksma TNI Dr Arya Delano mengatakan, ini merupakan program BGN (Badan Gizi Nasional). Program tersebut diimplementasikan ke TNI AL.
“Kebetulan di Jawa Timur yang ditunjuk adalah Lanal Malang. Karena sudah mempunyai sarpras yang representatif untuk kegiatan memasak,” ungkapnya.
Lanal Malang ditunjuk untuk melaksanakan program MBG di wilayah Pemkot Malang dan wilayah kerja sama dengan Pemkot Malang. Di Surabaya, program MBG dilaksanakan oleh Pasmar Surabaya dan Lantamal fokus di Kota Malang.
“Di Lanal Malang saat ini bisa menyiapkan kurang lebih 3.000 porsi. Namun ke depan akan ditambah lagi terkait kapasitasnya sampai 4.000 porsi,” imbuhnya.
Kendati demikian, pihaknya juga menunggu adanya pengarahan dari pemerintah pusat. Pemerintah pusat berwewenang menambah kuota yang akan berdampak pada penambahan jumlah personel yang bertugas memasak maupun sekolah penerima manfaat.
Sementara itu, Kepala SMPN 19 Malang, Any Setijowati memaparkan, program MBG menyasar 640 siswa. Sasaran program tersebut saat ini mencakup siswa kelas 7 dan kelas 8.
“Saat percobaan pertama, menyasar seluruh siswa sebanyak 948 siswa, terdiri dari kelas 7, kelas 8 dan kelas 9. Namun saat ini, siswa kelas 9 sudah selesai ujian dan tidak aktif kegiatan pembelajaran, sehingga tidak dilibatkan lagi,” jelasnya, saat ditemui di ruang kerjanya.
Any menjelaskan, awal mula pelaksanaan program MBG di sekolahnya dipilih oleh Lanal Malang. Pemilihan tersebut dilakukan Lanal di sekolah yang lokasinya dekat dengan Lanal.
“Jadi ada semacam sistem radius terdekat. Maka sekolah-sekolah terdekat itulah yang dipilih, sama seperti sekolah Elim yang juga jadi sasaran program MBG,” tuturnya.
Any berharap, pelaksanaan program MBG di SMPN 19 Malang dapat meningkatkan gizi para siswa. Selain itu, dirinya juga akan terus memantau pelaksanaan program ini, agar tidak sampai merugikan pedagang di kantin sekolah.
“Kami mempedulikan para pedagang di kantin sekolah, jangan sampai menghambat rejeki mereka. Sehingga saat ini masih kami atur, program MBG berlangsung setelah jam istirahat pertama,” pungkasnya. (ws13/rhd)