Malang, SERU.co.id – Sebuah usaha produksi tauge rumahan milik Siti Nurhayati (45), yang sudah dirintis sejak tahun 1999, di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Dipilih sebagai pemasok sayuran tauge untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pemilik usaha produksi tauge rumahan, Siti Nurhayati menerangkan, pesanan yang diinginkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kepanjen tidaklah setiap hari. Dimana selama ini, permintaan tauge untuk salah satu menu masakan dalam program MBG tersebut sebanyak 45 kilogram.
“Sebanyak 45 kilogram gak rutin. Kadang seminggu sekali, dua minggu sekali. (permintaanya sejak kapan) Sudah selama program berlangsung. (Ada rencana ada tambahan saat MBG?) Tidak soalnya mendadak belinya,” seru wanita yang kerap disapa Yati itu.
Yati mengaku, meskipun tidak ada persiapan ataupun penambahan saat produksi saat pemesanan tauge tersebut, namun ia mengaku mampu memenuhi permintaan tersebut.
Baca juga: Pemkot Malang Buka Peluang Ekspor UMKM ke Pasar Global
“Insya Allah minta 45 kilogram kami bisa memenuhinya,” terangnya.
Dirinya menjelaskan, usaha yang sudah dirintis dengan suaminya sejak 26 tahun lalu itu. Saat ini dalam satu kali produksi, dirinya dan dibantu 15 orang karyawan dapat mengolah 2,5 kwintal kacang hijau menjadi tauge.
Ia mengaku, proses pengolahan kecambah ini tidaklah susah, untuk satu kilogram kacang hijau dapat berubah menjadi kecambah sebanyak 4 sampai 5 kilogram. Sehingga 2,5 kuintal kacang hijau yang dirinya olah akan menghasilkan 125 kuintal kecambah.
Baca juga: Kue Keranjang Mini Lebih Diminati, Tampilan Unik Praktis dan Modern
“Mulai kacang hijau dicuci direndam berapa jam terus diangkat ditiriskan lalu disiram sekitar 3 jam sekali,” jelasnya.
Yati menuturkan, kecambah yang dirinya produksi tersebut kemudian dipasarkan ke beberapa pasar yang ada di Malang Raya.
“Mlijo juga sering ambil tauge ke sini untuk dijual lagi. Harganya Rp8 ribu per kilogram, kalau untuk kulakan Rp7 ribu per kilogram,” terangnya. (wul/mzm)