Batu, SERU.co.id – Program Sekolah Rakyat (SR) dari Presiden Prabowo untuk di Kota Batu terus berprogres. Terkini, Dinas Pendidikan Kota Batu sedang melakukan pemetaan ulang (mapping) untuk menentukan jumlah guru yang akan mengajar di Sekolah Rakyat Kota Batu nantinya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, M Chori mengatakan, pihaknya baru saja mengikuti zoom meeting bersama Kementerian Pendidikan untuk membahas pengadaan kepala sekolah dan tenaga pengajar. Dalam meeting tersebut diketahui, daerah yang sudah ditunjuk untuk Sekolah Rakyat segera mempersiapkan tenaga pendidiknya. Salah satunya dengan cara meredistribusi tenaga pengajar bagi sekolah-sekolah yang kelebihan guru untuk didistribusikan kepada sekolah rakyat.
baca juga: Khofifah Tinjau Lahan Bakal Sekolah Rakyat di Kecamatan Bantur
“Atau bisa juga melalui cara guru-guru SMP yang jam mengajarnya kurang, itu bisa diperbantukan di Sekolah Rakyat,” serunya.
M. Chori menuturkan, apabila option tersebut tidak dapat dipenuhi maka bisa dimintakan formasi khusus kepada Kemenpan RB sebagai guru di sekolah rakyat. Sehingga status guru yang dialihfungsikan untuk mengajar di Sekolah Rakyat dialihfungsikan menjadi pegawai Kemensos. Dengan demikian, reward, gaji dan tunjangan lainnya juga akan mengikuti standar dari Kemensos.
“Tetapi setidak-tidaknya apa yang sudah diterima saat ini, misalkan dapat gaji, ya minimal sama dengan yang sudah diterima saat ini,” cetusnya.
Chori menambahkan, terkait rencana untuk mengambil guru-guru SMP untuk dipindahkan menjadi guru di Sekolah Rakyat, hal itu menurutnya tidak memungkinkqn. Pasalnya, untuk di kota Batu sendiri kebutuhan tenaga pendidik bagi lembaga pendidikan SMP di kota Batu juga sedang kurang. Oleh karena itu pihaknya akan melakukan mapping ulang untuk melihat sekolah-sekolah swasta yang gurunya adalah pegawai PNS.
“Kan ada itu guru-guru PNS yang diperbantukan di sekolah swasta itu, itu akan diidentifikasi lagi,” imbuhnya.
baca juga: Disini Bakal Lokasi Sekolah Rakyat Program Presiden Prabowo di Kota Batu
Saat ditanya tentang kebutuhan real tenaga pengajar di Sekolah Rakyat, M Chori mengaku belum mengetahui secara pasti. Yang ia tahu bahwa kebutuhan tenaga pendidik di SR sendiri adalah 3 kali lipat dari jumlah tenaga pendukungnya. Sementara jumlah tenaga pendukung itu, datanya ada pada Dinas Sosial.
“Oleh karena itu lebih cenderung untuk memilih option ke-3 yaitu meminta kepada Kementrian Dikdasmen untuk formasi khusus sebagai guru di sekolah rakyat kepada Kemenpan RB,” tukasnya. (dik/mzm)