Malang, SERU.co.id – Wali Kota Malang menyerahkan piagam penghargaan kepada tiga kelurahan terbaik dalam ajang Lomba Desa Kelurahan (Lombeskel) 2025. Wali Kota Malang mengharapkan, inovasi terkait pelayanan yang lebih baik untuk penilaian di tingkat provinsi.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, ada tiga kelurahan yang meraih juara di tingkat daerah. Di antaranya, Kelurahan Bunulrejo pada peringkat pertama, kemudian disusul Kelurahan Tasikmadu dan Kelurahan Bandungrejosari.
“Kelurahan terbaik ini akan mewakili Pemkot Malang di tingkat Provinsi Jatim. Ketiganya tetap akan kami dorong untuk bisa mendapatkan yang terbaik,” seru Wahyu, Senin (21/4/2025).
Beberapa persiapan pun kini telah dipersiapkan menuju Lomdeskel 2025 tingkat Pemprov Jatim. Wahyu mengatakan, dengan pendampingan diharapkan muncul inovasi yang lebih baik untuk bersaing di jenjang selanjutnya.
“Harus ada inovasi berbeda untuk menjadi poin penilaian lebih. Misalnya ada inovasi yang membuat akhirnya kelurahan ini bisa jadi yang terbaik, itu akan kita poles,” ungkapnya.
Politisi Gerindra itu melanjutkan, ada strategi yang dilakukan untuk mempersiapkan diri di ajang Lomdeskel Provinsi Jawa Timur. Pemkot Malang menyusun standarisasi yang harus dipenuhi, agar setiap kelurahan bisa memaksimalkan diri.
“Dalam penilaian, ada standarisasi yang kami tetapkan dan ada langkah-langkah yang harus diikuti. Sesuai format yang telah kami buat dan disusun dalam juknis, setiap indikator harus dipenuhi dan dioptimalkan,” urai Wahyu.
Ada banyak penilaian yang menjadi pertimbangan untuk menentukan kelurahan terbaik. Kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan kelurahan, hingga koordinasi dengan jajaran samping dan jajaran atas.
“Banyak aspek, hampir keseluruhan dalam pemerintahan terkait administrasi, koordinasi, pengelolaan mulai tingkat RT RW. Termasuk juga keterlibatan Bhabinkamtibmas, Babinsa dan yang terpenting bagaimana pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Dalam penyerahan penghargaan tersebut, Wali Kota Malang juga membagikan hadiah berupa uang kepada masing-masing juara. Uang sebesar Rp10 juta diserahkan kepada juara pertama, Rp6 juta untuk juara kedua dan Rp4 juta untuk juara ketiga.
Baca juga: Dukung Kartinian Nang Kayutangan, Wali Kota Malang: Ajang Melestarikan Batik dan Kebaya
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso menekankan, pentingnya peran kelurahan sebagai landasan utama dalam penyelenggaraan pemerintahan. Lomba ini menjadi ajang yang konstruktif sejalan dengan nilai-nilai inti Provinsi Jawa Timur yaitu Inisiatif, Kolaborasi dan Inovasi.
“Bagaimana kita menghadirkan pembangunan kelurahan yang tidak hanya fokus pada aspek fisik atau visual. Namun juga aspek-aspek non fisik seperti aktivitas sosial kemasyarakatan. Karena jika aktivitas sosial terjalin dengan baik, maka pembangunan fisik bisa terjaga,” tuturnya.
Erik juga menghimbau, ketiga kelurahan tersebut untuk mempersiapkan diri dengan baik di ajang selanjutnya. Semua indikator harus dipenuhi, agar bisa mendapatkan penilaian yang baik.
“Lomdeskel 2025 adalah ajang yang membangun, sebagai bahan memicu perkembangan kelurahan dengan menilai tingkat kreativitas, sinergi, serta inovasi dalam pelayanan masyarakat. Dengan adanya kompetisi ini, diharapkan kelurahan-kelurahan di Kota Malang semakin inovatif dan berdaya saing,” pungkasnya. (ws13/rhd)