Viral Alun-Alun Kota Malang Kotor Selama Lebaran, DLH: Keterbatasan Petugas Kebersihan

Viral Alun-Alun Kota Malang Kotor Selama Lebaran, DLH: Keterbatasan Petugas Kebersihan
Kondisi Alun-alun Kota Malang saat libur panjang Lebaran, banyak sampah berserakan. (ws13)

Malang, SERU.co.id – Sempat viral kondisi kebersihan alun-alun nampak kotor selama libur panjang lebaran, DLH (Dinas Lingkungan Hidup) buka suara. Diakuinya, kondisi yang cukup kotor akibat sampah hingga lambatnya proses kebersihan, lantaran terkendala keterbatasan petugas kebersihan. Selain itu, minimnya kesadaran PKL dan pengunjung membuang sampah pada tempatnya.

Kabid RTH DLH Kota Malang, Laode KB Al Fitra mengungkapkan, lahan Alun-alun Kota Malang termasuk taman aktif. Proses pembersihan langsung berada di bawah naungan UPT Pengelolaan Taman.

Bacaan Lainnya

“DLH Kota Malang berupaya menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan. UPT Pengelolaan Taman berwewenang terkait kebersihan dan penyelenggaraan taman,” seru Laode, Senin (7/5/2025).

Disebutkannya, proses pembersihan dilakukan setiap pagi, siang, sore dan malam. Namun pada momen Lebaran memang terdapat beberapa kendala, sehingga persoalan sampah terkesan tidak cepat tertangani.

Hal itu dibenarkan oleh Plt Kepala UPT Pengelolaan Taman DLH Kota Malang, Herutoto Prasetyo. Ia menjelaskan, selama libur panjang Lebaran, keterbatasan jumlah petugas tidak sebanding dengan kondisi dan luasan alun-alun.

“Saat Ramadan sampai Lebaran banyak PKL masuk, otomatis sampah bertambah banyak. Berhubung libur panjang Lebaran, teman-teman di UPT Pengelolaan Taman dibagi sistem shift, sehingga personel berkurang,” ungkapnya.

Kabid RTH DLH Kota Malang dan Plt Kepala UPT Pengelolaan Taman DLH Kota Malang menjelaskan, kendala pembersihan sampah. (ws13)

Keterbatasan petugas kebersihan itu tidak sebanding dengan lonjakan pengunjung. Selain itu, Heru menilai masih kurangnya kesadaran masyarakat terkait kebersihan.

“Tempat sampah sudah disediakan dan saya kira cukup jumlahnya. Tapi tanpa kesadaran dari masyarakat, sampah tetap berserakan,” ujarnya.

Keberadaan PKL juga menyumbang bertambahnya luapan sampah di Alun-alun Kota Malang. Apalagi tanpa kesadaran, para PKL turut membuang sampah sembarangan.

“Ketika petugas belum selesai membersihkan sampah, di sisi lain sudah kotor lagi. Jadi kurangnya personel dan kurangnya kesadaran masyarakat menjadi kendala bagi kami,” ucapnya.

Baca juga: Satpol-PP Tertibkan PKL Alun-alun Kota Malang, DPRD Harapkan Solusi Berpihak pada Rakyat

Terpisah, salah satu PKL di dekat Alun-alun Kota Malang, Luqman menjelaskan, kurangnya kesadaran masyarakat berpengaruh terhadap kebersihan. Ia berharap, petugas kebersihan lebih banyak disediakan terutama pada momen besar.

“Selain itu perlu disediakan smoking area dan area khusus bebas asap rokok. Di smoking area harus disediakan tempat sampah supaya puntung rokok tidak berserakan,” katanya.

Sebagai langkah antisipatif, ia membatasi barang dagangan dan membawa kantong sampah pribadi. Itu digunakan untuk membuang sampah pribadi dan sampah milik pembeli di tempatnya berjualan.

Baca juga: Satpol-PP Beri Peringatan Terakhir PKL Alun-alun Kota Malang, Pelanggar Bandel Bakal Disanksi

“Saya sudah menyediakan tempat sampah sendiri berupa kresek-kresek. Sampah-sampah saya kumpulkan dikresek kalau sudah penuh saya buang pada tempatnya,” bebernya.

Kondisi kebersihan Alun-alun Kota Malang juga tidak luput dari perhatian pengunjung. Salah satu pengunjung, Erna Joe mengungkapkan, dirinya merasa kurang nyaman dengan keberadaan sampah berserakan.

“Semakin siang semakin banyak orang berdatangan. Tapi sampah ini tidak enak dilihat, apalagi kalau ada aroma tidak sedap. Setidaknya diberi imbauan, agar pengunjung tertib kebersihan dan petugas bekerja lebih pagi,” tandasnya. (ws13/rhd)

,

Pos terkait