Penyusunan RPJMD 2025-2030 untuk Mewujudkan Kota Batu yang Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing

Penyusunan RPJMD 2025-2030 untuk Mewujudkan Kota Batu yang Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing
Wali Kota bersama elemen masyarakat menunjukkan dokumen RPJMD 2025-2030. (ist)

Batu, SERU.co.id Bappelitbangda Pemkot Batu menyelenggarakan forum partisipasi publik dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Batu periode 2025-2030. Kegiatan berlangsung di salah satu hotel di Kota Batu, Rabu (5/3/2025) dan dihadiri oleh Wali Kota Batu, Nurochman SH MH.

Wali Kota Batu, Nurochman dalam sambutannya menegaskan, forum ini merupakan ruang partisipasi publik untuk merumuskan kebijakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Bacaan Lainnya

“Forum ini menjadi rumah partisipasi publik bagi masyarakat Kota Batu. Semakin banyak refleksi dan usulan yang disampaikan, semakin berkualitas rekomendasi yang dihasilkan untuk RPJMD,” seru Wali Kota Nurochman.

Forum ini menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan usulan dalam merumuskan kebijakan pembangunan lima tahun ke depan. RPJMD Kota Batu 2025-2030 bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui tiga pilar utama. Diantaranya mengembangkan ekonomi berbasis agro-kreatif dan mengendalikan pembangunan ruang kota, konservasi hutan, dan sumber daya air.

Sasaran utama RPJMD meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), perluasan kesempatan kerja, ketahanan pangan, pemenuhan infrastruktur dasar. Serta peningkatan produktivitas sektor ekonomi strategis seperti pertanian dan UMKM.

Baca juga: Safari Ramadan Perdana Wali Kota Batu, Sapa Warga Sumberbrantas

Wali Kota Nurochman menyoroti beberapa isu strategis yang menjadi fokus pembangunan Kota Batu, mulai dari sektor pariwisata yang berkembang pesat. Namun UMKM lokal belum sepenuhnya menjadi tuan rumah di kota wisata. Sektor pertanian yang masih menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat Kota Batu.

“Permasalahan sampah perlu penanganan serius untuk menjaga keberlanjutan ekologis. Serta percepatan pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan kualitas SDM,” ujarnya.

Baca juga: Ini Janji 100 Hari Kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu

Sementara itu, Prof. Dwi Budi Santoso, narasumber dalam forum ini, menyampaikan tantangan dalam mewujudkan visi “Mbatu Sae” (Kota Batu yang Baik). Dikatakannya, target pertumbuhan ekonomi Kota Batu sangat tinggi, sehingga membutuhkan pengelolaan keuangan daerah yang presisi. Pendapatan per kapita Kota Batu sedang naik, namun investasi mulai menurun.

“Oleh karena itu, inovasi dan gagasan baru sangat diperlukan untuk meningkatkan perekonomian,” ujar Prof. Dwi.

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan investasi dan pendapatan daerah, terutama melalui penguatan sektor UMKM dan pertanian.

Baca juga: Wali Kota Nurochman Mengajak Seluruh Pihak untuk Bersatu, Bergandengan Tangan Membangun Kota Batu

“Pendidikan dan kesehatan perlu mendapat perhatian lebih, sementara pertanian dan UMKM harus dimaksimalkan sebagai basis ekonomi Kota Batu,” tambahnya.

Wali Kota Nurochman berharap forum ini dapat menghasilkan rekomendasi yang berkualitas dan menjadi landasan kuat dalam penyusunan RPJMD Kota Batu 2025-2030.

“Mari kita bersama mewujudkan pembangunan Kota Batu yang lebih baik demi kesejahteraan seluruh masyarakat dan mewujudkan Mbatu Sae,” tutupnya. (dik/mzm)

Pos terkait