Batu, SERU.co.id – Rapat Paripurna Penyampaian Sambutan Wali Kota Batu masa jabatan 2025-2030 berlangsung di Gedung DPRD kota Batu, Selasa (4/3/2025). Dalam kesempatan ini, Wali Kota Batu, Nurochman SH MH memaparkan Nawa Bhakti sebagai misinya dalam visi Mbatu SAE yang diusungnya sebagai program.
Usai rapat paripurna, Wali Kota Batu, Nurochman dan Wawali Heli Suyanto memberikan keterangannya pada Awak Media. Ia meminta doa dan dukungan agar keduanya dapat bersinergi untuk menyelesaikan beberapa hal yang ingin dituntaskan dalam 100 hari pertama kerjanya.
“Kita ingin mengangkat potensi pertanian kita menjadi industri, maka itu kita akan kerjasama dengan beberapa buyer dan operator dari luar negeri. Kita juga sedang menjalin kerjasama dengan beberapa pasar lokal yang nanti itu akan menjadikan pertanian di Kota Batu bisa bangkit,” serunya.
Hal kedua yang akan dikerjakannya dalam 100 hari kerja ini adalah persoalan sampah. Dalam 100 hari tersebut ditargetkan instrumen bagi tata kelola sampah bisa diselesaikan. Langkah ini akan diambil mulai dari proses pemilahan sampah di TPS3R. Pihaknya juga merencanakan untuk pembuatan dekomposter (alat membuat pupuk kompos) di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) di Tlekung.
“Sampah itu nanti kita ada sinergi dengan dunia usaha, yang akan mengelola sampah hasil produksi itu untuk perusahaan masing-masing. Itu dari CRS mereka,” tuturnya
Cak Nur menuturkan, salah satu program yang juga akan direalisasikan segera adalah kenaikan insentif bagi ketua RT dan juga guru-guru agama, naik sebesar Rp200 ribu. Anggaran untuk insentif tersebut, diambilkan dari APBD 2025 yang sudah dapat dijalankan. Selain itu dirinya juga merealisasikan penurunan Pajak (Nilai Jual Obyek Pajak) NJOP sebesar 30 persen.
“Dengan penurunan pajak ini akan lebih meringankan masyarakat karena pajak PBB juga akan turun,” sebutnya.
Dirinya juga akan segera merealisasikan program 1000 sarjana dengan menggandeng beberapa perusahaan melalui skema CSR. Meskipun belum bisa langsung digunakan untuk membiayai 1000 calon sarjana namun setidaknya program itu sudah dapat dimulai
“Kita akan coba petakan dan mengakumulasi kekuatan dana non APBD-nya,” imbuhnya.
Sebagai tambahan, program 1000 Sarjana yang dibuat oleh pemerintahan Nurochman-Heli, salah satunya adalah untuk mencetak sarjana di bidang pertanian. Pasalnya, lulusan dari program yang di support oleh CSR perusahaan itu nanti, diharapkan juga dapat membangun pertanian di Kota Batu. (dik/mzm)