Jember, SERU.co.id – Puluhan emak-emak di Desa Kasiyan Timur, Kecamatan Puger, Jember menggelar aksi turun ke jalanan untuk menyuarakan aspirasi mereka di depan jalan yang rusak akibat mobilitas truk-truk besar ODOL (Over Dimenson Over Load) milik pabrik semen PT. Imasco Asiatic.
Aksi unras ini berlangsung bersamaan dengan pengukuran jalan yang dilakukan oleh petugas dari DPU Bina Marga Jawa Timur dan perwakilan dari pabrik semen. Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk perbaikan jalan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
Puluhan emak-emak tersebut menuntut kejelasan mengenai rencana perbaikan jalan di sepanjang jalur Kasiyan Timur, yang telah lama mengalami kerusakan akibat sering dilalui truk-truk bermuatan berlebih. Mereka berharap agar proses perbaikan dapat segera direalisasikan.
“Masyarakat ini ingin tahu kapan realisasi rencana perbaikan jalan ini. Ini kan katanya mau dicor jalannya, antara Imasco dengan PU Surabaya (Jatim),” seru Nur Leali, salah satu warga yang ikut dalam aksi tersebut saat diwawancarai oleh wartawan, Senin (3/2/2025).
Lebih lanjut, Nur Leali menegaskan, kesepakatan masyarakat adalah agar truk bermuatan besar tetap dilarang melintas, meskipun perbaikan jalan dilakukan oleh Imasco.
“Sebab kan belum selesai (perbaikan). Lah nanti kalau sudah selesai, kan bisa dibicarakan dan musyawarah lagi dengan masyarakat,” tambahnya.
Para emak-emak berjejer di tepi jalan sambil mengangkat spanduk yang bertuliskan “Yang Membatasi Akses Itu Undang-undang” dan “Bioskop Loberah, Bioskop Mau Tutup, Jangan Bingung Cari Tiket, Jangan Tertipu Calo”.
Nurul menjelaskan, spanduk tersebut merupakan sindiran terhadap kondisi masyarakat yang terpecah menjadi dua kubu, pro dan kontra.
“Dari adanya aksi kami ini, juga masyarakat kami ini dipecah belah. Ada juga yang demo di Pemkab Jember. Jadi dengan adanya penutupan jalan ini, ada yang pro dan kontra,” ungkapnya.
Meskipun ada perbedaan pendapat, Nur Leali menegaskan bahwa masyarakat tetap pada kesepakatan awal, yaitu meminta pengecoran jalan dengan ketebalan 40 cm. Sementara itu, kelompok yang melakukan aksi di Pemkab Jember meminta kelonggaran agar truk bermuatan dapat melintas, namun emak-emak tetap menginginkan penutupan jalan.
Alasan penutupan jalan, menurut Nur Leali, adalah untuk mencegah kerusakan lebih lanjut selama proses perbaikan.
“Kenapa? Ya karena kan kita tahu semua. Masih banyak jalan yang rusak. Apalagi kan sudah sepakat untuk penutupan jalan (sembari proses perbaikan jalan). Kami menyayangkan, kenapa kok masih ada yang demo itu (di Pemkab Jember),” ujarnya.
Ia juga menegaskan, larangan melintas tidak berlaku untuk truk bermuatan normal, melainkan hanya untuk truk bermuatan besar dengan kriteria enam roda atau lebih.
“Karena (sesuai kesepakatan) untuk trailer (truk muatan besar/tronton) tetap tidak bisa masuk (melintas). Kalau yang lain, truk muatan beberapa ton masih bisa,” jelasnya.
Terkait tudingan adanya pungutan liar (pungli), Nur Leali menepis isu tersebut.
“Ada juga katanya yang menyogok (Pungli), ituloh tidak ada semua. Bisa dibuktikan sendiri, di sini tidak ada itu (Pungli). Kenapa kemudian terjadi pro dan kontra di masyarakat, ya karena ada isu (peserta demo di Pemkab Jember), itu dibayar Rp 100 ribu. Tapi itupun juga tidak jelas infonya,” ujarnya.
Masyarakat menunggu kepastian mengenai kapan perbaikan jalan akan dimulai.
“Untuk jalan ini mulai diukur, dan kita menunggu kapan akan diperbaiki. Jadi masyarakat minta penjelasan, mulai kapan mau dicor,” imbuhnya.
Sementara itu, Erlangga, staf UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) DPU Bina Marga Jawa Timur di Jember menjelaskan, proses perbaikan jalan saat ini masih dalam tahap lelang.
“Ini kita laksanakan tahap awal pengukuran (jalan), untuk rencana perbaikan jalan (wilayah) Kasian, Kecamatan Puger, Jember,” kata Erlangga.
Ia menambahkan bahwa pengukuran dilakukan sepanjang 1500 meter, di mana 1000 meter akan diperbaiki oleh Dinas PU Provinsi Jatim, dan 500 meter oleh PT. Imasco.
Perwakilan PT. Imasco Asiatic, Ain Sugianto, menyatakan komitmen perusahaan untuk ikut serta dalam perbaikan jalan sesuai kesepakatan yang telah dibahas sebelumnya.
“Untuk dari Imasco nantinya kita mengerjakan yang 500 meter. Kami dari Imasco hadir untuk (membahas dan meninjau) nantinya proses pengecoran jalan dan pengecekan jalan,” ujarnya.
“500 meter itu dari tempat kami, sampai ke Masjid (Desa Grenden). Itu tugas Imasco dalam waktu dekat ini. Untuk kami tidak perlu menunggu proses lelang, bisa lebih cepat kami kerjakan. Setelah dari PU Bina Marga Provinsi Jatim menunjuk kita,” imbuhnya. (amb/mzm)