Pamekasan, SERU.co.id – Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sekaligus Presiden terpilih Indonesia 2024-2029 berjanji akan memburu para kadernya yang terlibat dalam tindak pidana korupsi.
Ketegasan Prabowo disampaikan saat Rapat Pimpinan Nasional (rapimnas) di Indonesia Arena Jakarta, Sabtu (31/8/24) lalu. Dalam penyampaiannya Prabowo menitipkan agar para kader dan calon Pimpinan Daerah tidak melakukan korupsi.
Jika hal tersebut terjadi, dengan tegas, Menteri Pertahanan itu menyampaikan akan memburu kadernya kemanapun perginya dan tidak akan diam.
“Saya titip jangan ada kader Gerindra yang korupsi. Nanti jangan kau kira presiden Prabowo ada kader yang korupsi kita akan tenang saja, tapi saya akan kejar kamu sampai dimana. Ingat sumpah kita ingat lagu kita, kalau tidak bisa bantu banyak orang, bantu beberapa orang, tidak bisa bantu beberapa orang bantu satu orang, tidak bisa bantu satu orang jangan bikin susah orang,” ungkap Prabowo dalam sambutannya di acara Rapimnas Partai Gerindra.
Sementara saat ini, Bakal Calon Bupati Pamekasan yang diusung Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Pamekasan yang mengusung Fattah Jasin bersama Mujahid Ansori.
Hal itu dinilai bertolak belakang dari pernyataan Prabowo Subianto, Dimana, Fattah Jasin pernah Diduga terlibat dalam tindak pidana kasus suap alokasi anggaran bantuan keuangan (Bengkeu) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Dugaan korupsi itu ditemukan saat Fattah Jasin masih menjabat sebagai Kepala Bapedda Jawa Timur. Sementara pemanggilan itu dilakukan KPK terhadap Fattah sebagai saksi pada Desember 2022 lalu, dan saat itu ia tengah berstatus sebagai Wakil Bupati Pamekasan.
Tidak hanya sebagai saksi, Fattah juga pernah dilakukan pemeriksaan oleh KPK terkait tindak pidana korupsi alokasi anggaran bantuan keuangan (Bengkeu) provinsi Jawa Timur periode 2014-2018 yang memunculkan tersangka Budi Setiawan.
Saat dikonfirmasi terhadap Fattah Jasin, ia mengakui kalau pernah dilakukan pemeriksaan oleh KPK, namun, kata Fattah hanya sebagai saksi dan bukan tersangka.
“Saya saksi bukan tersangka, dan tersangkanya setelah saya, dan disaat saya tidak ada apa-apa karena saya sebagai pejabat disitu sebelumnya, saya dijadikan saksi tapi saya tidak terlibat dan sudah inkrah,” ujar Fattah, Jumat (6/9/2024).
Fattah Jasin mengungkapkan, akan tegak lurus terhadap pemerintah pusat. Sebagai pasangan calon Bupati Pamekasan yang diusung Gerindra, ia menyampaikan kalau dirinya hanya untuk mengabdi terhadap masyarakat dan bukan mencari keuntungan.
“Saya tegak lurus terhadap pemerintah yakni nanti tanggal 20 Oktober Ketua Gerindra sebagai Presiden. Maka saya sebagai salah seorang pasangan yang mendapatkan rekomendasi harus tegak lurus. Kalau beliau dengan progam untuk mencegah korupsi saya demikian tujuan untuk ibadah juga tidak untuk mencari ke untungan, karena sudah selesai dengan hidup saya,” tutupnya. (udi/mzm)