Jember, SERU.co.id – 10 menit jelang penutupan pendaftaran bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati, pada Kamis (29/8/2024) pukul 23.49 WIB, mantan Bupati Jember Faida mendatangi kantor KPU Kabupaten Jember. Namun demikian, Faida menegaskan bahwa dirinya gagal maju pada kontestasi Pilkada 2024 mendatang.
Kedatangan Faida itu juga diikuti ratusan pendukung dan simpatisannya. Faida turun dari mobil langsung menuju ruangan Ketua KPU Jember dan bertemu dengan Ketua KPU Dessy Anggraeni.
Kedatangan Faida itu membuat beberapa pihak kaget dan riuh, karena tidak ada tanda-tanda di kalangan dunia politik, bahwa mantan Bupati Jember periode 2016-2021 ini akan ikut kontestasi pilkada serentak 2024 yang dilakukan pada tanggal 27 November 2024 mendatang.
Disela-sela kedatangan Faida ke KPU, yang bersangkutan menyampaikan di depan awak media, jika kedatangannya tujuannya sebenarnya untuk mendaftar di kontestasi politik pilkada tahun ini.
Baca juga: Daftar ke KPU Jember Bersama PDIP, Hendy Nyanyikan Lagu Tanduk Majeng
Faida juga mengklaim jika dirinya telah mendapat surat rekomendasi B1-KWK dari 2 partai politik parlemen. Namun demikian, dia enggan menyebut dua partai itu.
“Kedatangan saya kesini untuk mendaftar ke KPU Jember dan maju lagi dalam Pilkada 2024 ini. Saya juga sudah mendapat rekomendasi B1-KWK dari 2 partai politik, namun aturan dari KPU itu harus menyerahkan bentuk fisik dari surat rekom tersebut. Sedangkan pengiriman surat rekom itu membutuhkan waktu karena langsung dari DPP partai di Jakarta,” kata Faida, Jum’at (30/8/2024) dini hari.
Akhirnya, lanjut Faida, karena bukti fisik surat rekom yang diminta tidak dapat dipenuhi, dengan legowo dirinya menerima bahwa tidak dapat mengikuti kontestasi Pilkada 2024 dan meminta maaf pada seluruh pendukung dan simpatisannya.
Baca juga: Kirab Budaya Iringi Pendaftaran Fawait-Djoko Menuju KPU Jember
“Saya minta maaf, saya tidak bisa memenuhi kewajiban dari semua pendukung, karena surat rekom B.1-KWK dari partai parlemen tidak bisa kita berikan secara fisik karena kendala waktu, kami minta maaf,” ujarnya.
Setelahnya, Faida langsung keluar dari ruangan dan disambut tangisan oleh para pendukung yang sudah berusaha mendukung dan menginginkan mantan bupati tersebut agar bisa kembali dalam kontestasi politik.
“Terus terang, dari beberapa lembaga survey itu suara kami masih yang tertinggi dari payslon lain, makanya saya berinisiatif maju lagi, namun Allah punya takdir lain. Kami tahu banyak pendukung yang kecewa, dan kita sudah berusaha semaksimal mungkin,” jelasnya.