Malang, SERU.co.id – Banyak harapan yang disampaikan oleh banyak pihak dalam Musyawarah Nasional (Munas) Aremania. Selain menjadi momentum Aremania Utas untuk kebersamaan menuju rekontruksi dan perubahan Aremania kedepan. Banyak tokoh Aremania berharap, Aremania kembali bersatu dalam Arema Utas dan Tragedi Kanjuruhan tidak terulang lagi.
Salah satunya, saksi hidup dan pendiri Arema, Ovan Tobing (OT) menyatakan, agar mengingat dengan baik tiga kalimat yang ditinggalkannya, ‘jangan terulang lagi’. Hal ini sebagai pesan atas peristiwa Tragedi Kanjuruhan, sehingga Musyawarah Nasional (Munas) Aremania menjadi momentum.
“Tiga kalimat yang saya tinggalkan, semua harus mengingat, ingat baik baik, Jangan Terulang Lagi. Meskipun perjuangan ini berat, Aremania tidak sendirian,” seru Bang OT, sapaan akrabnya, penuh haru saat sambutan di Munas Aremania ke-1 Tahun 2024, Hall Dome UMM Kampus III, Sabtu (1/6/2024).
Pencetus nama Aremania ini menegaskan, tragedi Kanjuruhan harus menjadi pelajaran berharga. Dirinya berpesan, menjaga integritas dan kehormatan Arema harus diingat oleh semua pihak.
Bang OT menjelaskan, Munas Aremania bukan sekedar pemilihan presidium, tapi soal keberlangsungan dan tanggung jawab. Aremania harus memberi dampak positif di lingkungan sekitar.
“Saya hanya mengingatkan tanggung jawab kalian adalah tanggung jawab nurani, nurani tanggung jawab kepada yang maha kuasa. Jangan main-main dengan Arema, kita boleh dihujam, diinjak hingga tidak bernyawa. Tapi Arema ini punya nyawa sendiri, selama ada kalian kita harus memberi warna positif di lingkaran kita, semoga Munas ini memberikan gairah baru,” tegas pria asal Jakarta, yang mengabdikan hidupnya untuk Arema.
Sementara Exco Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Arya Sinulingga yang mewakili Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, akan mensuport Aremania. Sebab suporter penting dalam mengawal dan menciptakan suasana sepakbola yang bahagia.
“Dengan adanya Munas ini, legalitas Aremania menambah jumlah suporter yang memiliki legalitas dari Kemenkumham menjadi 9. Kita akan terus support dan memberikan ruang-ruang khusus demi kemajuan sepakbola Indonesia,” terang Arya.
Sedangkan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo mengapresiasi Munas Aremania. Dito menyoroti pentingnya pembentukan pengurus dan perbaikan suporter, yang dianggapnya sebagai langkah positif untuk memperkuat kebersamaan.
“Saya memberikan apresiasi atas stabilitas dan keharmonian dalam pertemuan ini. Saya menyarankan untuk mewajibkan suporter memiliki legalitas sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan di stadion. Bersama kita ciptakan sepakbola yang baik dan membahagiakan,” terangnya, melalui virtual yang ditayangkan.
Selaras, Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM menyampaikan, harapannya agar Tragedi Kanjuruhan serupa tidak terulang lagi. Dengan keyakinan yang teguh, dia berharap pertemuan ini akan menjadi titik balik dalam membangun kembali semangat Aremania.
“Tentu harapannya setelah ini tidak terjadi seperti kemarin. Aremania utas melalui Munas ini menjadi persatuan untuk bersama membangun sepakbola kita,” terangnya, kepada awak media SERU.co.id.
Sebagai informasi, pemilihan presidium dari 9 calon divoting oleh 325 pemilih partisipasi, 305 secara langsung dan 18 melalui platform online. Hal ini menunjukkan tingginya minat dan komitmen para penggemar Arema untuk berkontribusi dalam memperbaiki kondisi ke depannya.
Hasil voting menempatkan Sam Ali Fikri (Veteran) di posisi pertama dengan 150 suara, disusul pisisi kedua Sam Teddy (Lawang) 117 suara. Ketiga Sam Prayogi Emprit (Oro-oro Dowo) 26 suara, keempat Sam Simon (Gadingkasri) 22 suara. Kemudian Sam Inos 9 suara, Sam Bagus 6 suara, Sam Anwar 5 suara, Sam Rudi 1 suara dan Mbak Septiana 0 suara, serta 7 suara yang dinyatakan tidak sah.
Munas Aremania pertama sebagai momentum penting untuk merefleksikan masa lalu, memperkuat persatuan, dan merencanakan masa depan yang lebih baik. Dengan semangat yang kuat dan kesatuan yang terjalin, Aremania bersama-sama bertekad untuk menjaga nama baik Arema dan memastikan agar tragedi serupa tidak terulang kembali. (ws11/rhd)