Surabaya, SERU.co.id – Mia Amiati adalah Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) perempuan pertama di Jawa Timur. Sejak dilantik pada tahun 2022, ia telah melakukan beberapa terobosan, salah satunya mendirikan ribuan Rumah Restorative Justice (RJ) di 38 kabupaten dan kota se-Jatim.
Selain sosoknya yang berparas cantik, namun tegas dalam menangani persoalan hukum, Mia Amiati, ternyata juga memiliki talenta lain yakni di bidang tarik suara.
Talenta musik ini dituangkan dalam rangkaian nada yang indah. Seperti pada 2023 lalu, Mia Amiati menciptakan single religi berjudul “Tangis Sujudku”.
Kini Mia Amiati mengisi channel YouTube miliknya dengan single kedua lagu ciptaannya sendiri yang berjudul “Aku Bukan Pilihan”.
Mia menjelaskan, hobi menyanyi ini bisa menjadi sarana refreshing yang positif dan sehat. Bahkan, ia sering kali membuat lirik sendiri untuk lagu-lagu yang dinyanyikannya. Hal itu juga berkenaan dengan pribadi Mia yang juga suka menulis.
“Ada beberapa lagu yang memang liriknya saya buat sendiri. Alasannya ya karena saya memang suka menulis,” kata Mia.
Melalui kanal YouTube miliknya, yakni [Mia Amiati Music Channel](https://youtube.com/@miaamiatimusicchannel?si=HzkspiY-FnU8nZwx), Mia mencoba menyalurkan hobi dan talentanya di dunia tarik suara.
Bahkan, beberapa lagu yang ada di channel YouTube-nya merupakan buah pikir dari seorang Kepala Kejati Jatim, Mia Amiati.
Baca juga: Kejati Jatim Jebloskan Mantan Kepala Departemen Pengadaan PT IMS ke Rutan
Meskipun memiliki suara indah dan penghayatan yang apik dalam tiap lagu yang dinyanyikannya, Mia tidak terpikir untuk menyeriusi talentanya ini sebagai seorang penyanyi.
Suara indah itu dibuktikan dengan single keduanya yang dibagikan di kanal YouTube-nya. Terbukti, sejak penayangan perdana pada 23 Mei 2024 lalu, sekitar 4.378 penonton telah mengunjungi dan menyaksikan sendiri suara emas dari seorang Ibu Kajati Jatim.
“Sama sekali tidak pernah terpikirkan menjadi seorang penyanyi. Hanya sekadar untuk me-refresh pikiran dan suasana hati ketika sehari-hari dihadapkan pada rutinitas pekerjaan yang menyita waktu dan tenaga, serta pikiran yang cukup berat,” terang dia. (iki/ono)