Malang, SERU.co.id – DPRD Kota Malang gelar rapat paripurna peringatan HUT ke-110 tahun Kota Malang. Rapat tersebut merupakan agenda rutin setiap HUT Kota Malang dan dihadiri seluruh elemen pemerintahan. Harapannya dengan berselaras mampu membawa Kota Malang menjadi berkelas.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika SE MM mengatakan, pada ulang tahun ke-110, diharapkan Kota Malang akan lebih baik dari kemarin. Kunci membangun Kota Malang hanya gotong royong. Untuk itu, seluruh lapisan masyarakat harus menjalin kerja sama dan kekompakan.
“Peringatan HUT Kota Malang harus diawali dengan paripurna istimewa. Setelahnya, semua kita kembalikan kepada pelayanan primer masyarakat. Kita berharap ada pelayanan kontinu, tetapi jangan lupakan yang insidentil,” seru Bli Made, sapaan akrabnya, Sabtu (30/3/2024).
Baca juga: Dandim 0833 Hadiri Rapat Paripurna HUT ke-110 Kota Malang
Made menilai, perlu ada intervensi untuk menekan inflasi khususnya harga pasar. Salah satunya dengan menggunakan anggaran insidentil sebagai modal belanja. Sehingga kestabilan dan ketersediaan barang bisa terjaga.
“Masih banyak yang perlu kita benahi, karena sejauh ini kita masih stagnan. Ada banyak hal-hal besar yang belum bisa terlaksana karena tersandera masa lalu. Misalnya Pasar Besar, Pasar Gadang dan Pasar Blimbing yang masih bermasalah dan belum bisa diselesaikan,” terangnya.
Selain itu, masalah kemacetan dan banjir menjadi PR bersama. Sehingga masyarakat banyak mengeluh dan tidak bisa beraktivitas dengan lancar. Begitu juga dengan isu pendidikan dan kesehatan.
“Setiap tahun ajaran baru, banyak masyarakat mengeluh susahnya mencari sekolah yang diinginkan. Dari segi kesehatan, banyak rumah sakit penuh hingga menolak pasien. Indeks pembangunan tinggi, angka pertumbuhan tinggi, tapi kenyataannya di lapangan berbeda,” beber Made, di hadapan awak media.
Sebagai solusi, Made menyarankan pemaksimalan Puskesmas di setiap kelurahan. Sudah saatnya Puskesmas menjadi cabang dari rumah sakit yang bisa rawat inap. Setiap Puskesmas minimal bisa merawat sepuluh pasien, sehingga bisa jadi solusi.
“Tahun 2024 ada delapan Perda wajib, kita tidak akan membahas Perda baru, tapi membahas Perda tahun 2023. Kita masih ada dua Perda inisiatif dewan yang masih di provinsi, yaitu pengelolaan pondok pesantren dan kemajuan kebudayaan,” ujar Made.
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM menyampaikan, peringatan HUT Kota Malang mempunyai makna istimewa. Membuat seluruh masyarakat mengetahui cerita, sejarah, memori dan rekam jejak dilalui.
“Kita semua bisa merasakan Kota Malang terus tumbuh dan berkembang menjadi kota maju. Semuanya tentu tidak terlepas dari jasa para pemimpin terdahulu yang meletakkan pondasi. Kita harus renungkan bersama agar pembangunan berbanding lurus dengan jati diri kita,” beber Wahyu.
Baca juga: Pj Wali Kota Luncurkan Logo HUT Ke-110 Kota Malang
Lebih lanjut, orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini mencetuskan program 4 sehat 5 sempurna. Hasilnya, kinerja Kota Malang menunjukkan capaian positif. Pertumbuhan ekonomi berada pada angka 6,07 persen di atas provinsi dan nasional.
“Inflasi Kota Malang secara year on year mencapai 2,56 persen, ada di bawah provinsi dan nasional. Tingkat pengangguran juga turun menjadi 6,80 persen. Persentase penduduk miskin juga turun menjadi 4,26 persen,” jelas pria ramah senyum itu.
Sementara di sektor lainnya, Pemkot Malang berhasil mempertahankan SAKIP level A dan predikat WTP ke-12 kali secara berturut. Berbagai upaya juga terus dilakukan, di antaranya program Ngombe mampu mewadahi aspirasi masyarakat.
“Program Kemis Mbois juga mampu meningkatkan pertumbuhan UMKM di Kota Malang. Begitu juga dengan Warung Tekan Inflasi terbuka efektif menekan harga dan meningkatkan daya beli masyarakat,” pungkasnya. (afi/rhd)