Angka Kematian Karena DBD di Kabupaten Malang Meningkat

Angka Kematian Karena DBD di Kabupaten Malang Meningkat
Kegiatan yang dilakukan warga untuk mencegah pertumbuhan nyamuk demam berdarah. (foto wul)

Malang, SERU.co.id – Belum menyentuh pertengahan tahun 2024, angka kematian yang disebabkan karena terpapar virus Demam Dengue atau demam berdarah (DBD) di Kabupaten meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Kabid P2P Dinkes) Kabupaten Malang, Tri Awignami Astoeti mengatakan, pada tahun ini sudah ada 905 jiwa yang tercatat terpapar DBD.

Bacaan Lainnya

“Kabupaten Malang tahun 2023 1009, kematian 9 orang. Tahun 2024 per 23 Maret 905 kematian 10 orang,” seru wanita yang kerap disapa Awig itu.

Baca juga: Awal Tahun 2024 Penderita DBD di Kabupaten Malang Mencapai 243 Kasus

Awig menuturkan, angka kematian yang disebabkan akibat paparan DPD di Negara Indonesia ini cukup tinggi. Diketahui di tahun 2023 tercatat sebanyak 9.871 kasus dengan total kematian 764 jiwa, sebagian per 5 Maret 2024 terdata ada 21.673 kasus dengan total kematian 191 jiwa.

Sedangkan di Jawa Timur, pada tahun 2023 ada 9.401 kasus kematian 134 jiwa dan per 13 Maret 2024 ini ada 5.665 kasus dengan. Total meninggal 45 orang.

Baca juga: Ditemukan Satu Kasus Penyakit Chikungunya di Kabupaten Malang

Dirinya berharap dengan peningkatan kasus tersebut bisa lebih menyadarkan masyarakat untuk terus melakukan budaya hidup bersih dan sehat. Serta melakukan rangkaian pembersihan dan menerapkan 3M. Yakni Menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air di rumah.

Kemudian mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia. (wul/mzm)

 

Pos terkait