Malang, SERU.co.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang, bersama delapan perbankan umum di Malang Raya menyiapkan Rp11,4 miliar untuk penukaran uang pecahan kertas (UPK) baru. Dikemas dalam Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) Layanan Penukaran Terpadu Ramadan 2024 di Gedung Kartini, Kota Malang, berlangsung hanya sehari, Kamis (28/3/2024).
Kepala KPw BI Malang, Febrina mengatakan, layanan penukaran terpadu di Gedung Kartini merupakan puncak layanan penukaran kepada masyarakat. Bersinergi dengan delapan bank, yaitu BRI, Mandiri, BNI, BTN, Bank Jatim, Bank Jatim Syariah, Bank CIMB Niaga dan Bank Muamalat.
“Target kami hari ini ada 3.000 penukar, maksimal uang yang ditukarkan Rp3,8 juta, mulai dari Rp1.000 hingga Rp20.000, masing-masing 1 bendel. Menggunakan metode scan/tap KTP, dimana satu KTP hanya dapat melakukan satu kali penukaran,” seru Febrina, Kamis (28/3/2024).
Baca juga: Ujian Sistem Online, PKBM Al Hidayah Gelar UPK Paket C di Gedung PIP Kominfo
Perempuan yang mengawali karir di BI pada 2006 itu menjelaskan, selain dapat menukarkan secara cash to cash. Beberapa perbankan juga menyiapkan layanan penukaran secara non tunai melalui scan QRIS.
“Masyarakat yang ingin menukarkan uangnya, bisa memanfaatkan transaksi non tunai, baik menggunakan QRIS untuk transaksi retail. maupun pembayaran non tunai lainnya. Seperti BI Fast dan mobile banking untuk transaksi nilai besar. Selain keamanan tidak membawa uang cash saat antri, biar lebih mudah, nyaman dan aman,” tegas mantan Analis di Unit Asesmen Statistik dan Survei KPw BI Tegal ini.
Selain penukaran di Gedung Kartini, KPw BI Malang bersama perbankan umum juga membuka layanan penukaran melalui layanan mobil kas keliling. Serta penukaran melalui loket perbankan yang tersebar di tujuh kota/kabupaten di wilayah kerja KPw BI Malang. Di antaranya Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo.
“Dengan pembatasan maksimal Rp3,8 juta dan persebaran tersebut, manfaat layanan penukaran dapat dirasakan merata kepada lebih banyak masyarakat. Untuk perbankan umum mulai 1-4 April 2024,” bebernya.
Febrina juga menghimbau, agar masyarakat melakukan penukaran uang di loket/tempat-tempat resmi yang ditunjuk oleh Bank Indonesia. Agar mendapatkan jumlah nominal sesuai dan terjamin keasliannya. Sehingga terhindar dari kejahatan pemalsuan uang serta tidak dipungut biaya.
“Meminimalisir resiko mendapatkan uang palsu serta biaya jasa penukaran yang cukup tinggi. Dengan banyaknya titik tersebut, tentu akan memudahkan masyarakat mendapatkan uang pecahan kertas baru yang diinginkan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, para penukar dapat mengikuti Experience QRIS dengan berdonasi Rp2.024 ke akun PMI Kota Malang. Sebagai gantinya BI Malang memberikan souvenir berupa minyak goreng kemasan 1 liter.
”Seperti tebus murah, tapi uang yang terkumpul nanti didonasikan ke PMI Kota Malang, bukan ke kami,” tandas alumni Universitas Gadjah Mada ini.
Baca juga: Berikan Layanan Maksimal Nataru, BI Malang Siapkan Uang Kartal Rp 1,89 Triliun
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Hukum, Pemerintahan dan Politik Setda Kota Malang Tabrani, SH MHum hadir mewakili Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM. Tabrani mengatakan, tradisi uang baru ini sudah lama. Sebagai salam tempel atau penghargaan, hadiah kepada anak-anak usai menjalankan ibadah puasa Ramadan.
“Saya berpesan, kebutuhan akan Idul Fitri meningkat, tentunya lebih bijak dalam mengaturnya. Perputaran uang yang tinggi menunjukkan perekonomian sedang baik, namun jika berlebihan menyebabkan inflasi. Dimana kebutuhan masyarakat menjadi lebih tinggi, untuk itu lakukan sesuai kebutuhan,” tandasnya. (rhd)
