Malang, SERU.co.id – Para pedagang dan pengunjung pasar takjil diingatkan untuk jaga kelancaran arus lalu lintas. Salah satunya tidak berbelanja di atas kendaraan bermotor. Pasalnya, pasar takjil di beberapa tempat menjadi sumber kemacetan.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, pasar takjil ramai artinya perekonomian bagus. Namun di sisi lain kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas menjadi akibatnya.
“Kita sudah melakukan empat kali kunjungan ke lapangan, pedagang dan pembeli menggunakan badan jalan. Khususnya di daerah Soekarno-Hatta (Suhat), Sulfat dan Jalan Surabaya. Keadaan diperparah dengan tidak tertibnya pengunjung,” seru Widjaja.
Baca juga: Pemenang Undian Diumumkan, Pegadaian Ingatkan Nasabah, Hati-hati Penipuan
Lebih lanjut, Widjaja menilai, penyelenggara pasar takjil kurang pro aktif membantu arus lalu lintas. Padahal dalam surat edaran Pj Wali Kota Malang, tidak boleh menggunakan badan jalan. Seharusnya penyelenggara bertanggungjawab atas kelancaran arus lalu lintas dan menyediakan tempat parkir.
“Parkir tidak disediakan, sehingga dipaksakan menggunakan bahu jalan. Kemudian pengunjung masih banyak berbelanja di atas kendaraan (drive thru). Untuk itu, kami minta para pedagang dan pengunjung membentuk image pasar takjil yang baik,” bebernya.
Baca juga: Begini Jadwal Pasar Takjil di Kawasan Kayutangan Heritage
Meskipun terjadi kemacetan, pihaknya tidak akan melakukan penindakan, namun akan terus memastikan kelancaran arus lalu lintas. Untuk itu, pedagang akan diminta membantu mengingatkan pengunjung dan jangan hanya fokus berjualan.
“Sebenarnya kami juga berharap Jalan Surabaya ditutup saja, karena sudah sangat ramai. Kami juga sebenarnya sudah menyiapkan beberapa skenario dan rekayasa lalu lintas. Namun harus berkoordinasi dulu dengan Polresta Malang Kota, karena menutup jalan kewenangannya,” tandas Widjaja. (afi/rhd)