Malang, SERU.co.id – Sarana prasarana kesehatan di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang perlu dilakukan peremajaan. Pasalnya, masih ada alat yang berusia 15 tahun, seharusnya maksimal 5-10 tahun harus diganti. Dalam satu hari, PMI Kota Malang membutuhkan 120-200 kantong darah untuk 84 rumah sakit di Malang Raya.
Ketua PMI Kota Malang, Drs Imam Buchori MSi mengatakan, peralatan kesehatan yang sudah berusia 15 tahun harus segera diganti. Untuk itu, pihaknya telah mengajukan dana hibah kepada Pemerintah Daerah (Pemda) sebanyak Rp2 miliar lebih.
“Biayanya sangat besar, misalnya reagen untuk mengetahui penyakit menular dalam darah harganya tidak kurang Rp1 miliar. Kemudian untuk biaya operasional, seperti listrik mencapai Rp36 juta per bulannya. Sehingga untuk hibah tahun 2023 sebanyak Rp500 juta sebenarnya masih kurang,” seru Imam, Selasa (27/2/2024).
Lebih lanjut, Imam menyampaikan, saat bulan Ramadan, relawan donor darah mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi sebab banyak masyarakat tidak bersedia saat siang hari. Padahal, setiap harinya, PMI Kota Malang butuh 120-200 kantong darah untuk melayani 84 rumah sakit di seluruh Malang Raya.
Baca juga: Bersatu dalam Kerelawanan, Pj Wali Kota Malang Apresiasi Relawan PMI se-Malang Raya
“Mengantisipasi hal itu, kita akan bekerja sama dengan masjid atau gereja supaya setiap daerah aman meskipun tidak dilakukan siang hari. Kemudian untuk harga darah sebanyak Rp490.000 yang semula Rp360.000 ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia,” tegas Imam.
Terakhir, Imam menyatakan, untuk harga Rp360.000 membuat PMI tidak bisa investasi. Dirinya berharap, dengan harga Rp490.000 bisa diinvestasi untuk peremajaan alat, renovasi gedung dan lainnya. (ws10/rhd)