Jember, SERU.co.id – Selama tiga hari, sejak Selasa, 4 Februari 2025 kemarin, sebanyak 4 orang warga Jepang melakukan kegiatan di tiga desa wilayah Jember, yaitu Desa Puger Wetan dan Puger Kulon, Kecamatan Puger, Jember, serta Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Jember.
Mereka datang ke Jember sebagai bagian dari kegiatan edukasi Kesiapsiagaan Bencana yang berbasis pada masyarakat dan sekolah. Keempat orang warga Jepang itu adalah staf Bidang Penanggulangan Bencana Japanese Red Cross Society (JRCS).
“Keempat orang Jepang itu memang menjalin kerja sama dengan PMI Indonesia. Mereka datang untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat) sebagai mitigasi bencana wilayah pesisir, kaitannya dengan bencana tsunami dan gempa, sesuai pengalaman mereka di Jepang,” kata Koordinator Kegiatan Kesiapsiagaan PMI dan JRCS di Jember, Weni Catur, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Rabu (5/2/2025).
Edukasi soal kesiapsiagaan bencana itu menyasar wilayah pendidikan dan juga masyarakat secara langsung.
“Mereka bertemu dengan para guru dan siswa SMPN 1 Puger. Dengan panduan penerjemah, mereka melakukan dialog untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan para guru dan siswa tentang bencana tsunami dan bahayanya. JRCS juga menggali informasi sejauh mana pengetahuan sekolah tentang kesiapsiagaan terhadap bencana,” ulasnya.
“Untuk wilayah Kota Jember, kegiatan yang sama juga dilakukan di SMKN 4 dan SMPN 3 Jember,” kata Pengurus BID PB PMI Jember, Mamang Pratidina.
“Kita bekerja sama dalam kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Pendidikannya akan berlangsung selama 3 tahun. Kemarin itu adalah awalnya. Kita melatih tentang kepalangmerahan kepada para siswa dan masyarakat. Palang Merah tidak hanya soal donor darah, tetapi juga kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana, sesuai dengan PP Nomor 7 Tahun 2019,” sambungnya.
Kesiapsiagaan bencana ini, kata Mamang, berbasis masyarakat. “Baik itu nelayan, siswa sekolah, maupun masyarakat umum,” ucapnya.
“Untuk kunjungan ke Indonesia, perwakilan Jepang itu datang ke Jember dan Sukabumi. Harapannya, kegiatan serupa bisa membias atau meluas. Kegiatan ini sebagai stimulan, dan nantinya diharapkan bisa ke lokasi desa/kelurahan lainnya,” imbuhnya. (amb/mzm)