Batu, SERU.co.id – Bunga Pikok atau bunga Aster (Aster) merupakan jenis bunga yang biasa tumbuh di daerah Tiongkok, Siberia, Mongolia, Jepang, dan Korea. Di Indonesia, bunga pikok banyak ditanam di daerah Pacet dan Kota Batu.
Kota Batu memiliki beberapa tempat yang khusus ditanami bunga Pikok, diantaranya di seputaran Desa Smenuturk dan Desa Pandanrejo. Selain indah, menariknya lagi, kebun bunga Pikok bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata untuk berswa foto.
“Biasanya sebelum di panen, bisa dimanfaatkan untuk wisata berswa foto (Selfie) oleh pemilik kebunnya,” seru Dwi Lili Indayani, salah seorang Petani millenial di Kota Batu.
Lili, sapaannya menuturkan, untuk dapat memasuki kebun bunga Pikok, pengelola/ penjaga kebun tidak mematok tarif masuk. Hanya saja, untuk bisa membawa pulang seikat bunga Pikok, pengunjung cukup merogoh Kocek Rp20 ribu. Pengunjung bisa berswafototo ditengah kebun sepuasnya dengan hanya mengganti biaya harga seikat bunga.
“Ini bisa menjadi tambahan pendapatan bagi petani bunga sebelum dilakukan panen/ pemotongan bunga,” ujar Ketua BUMDes Sidomulyo ini.
Saat ditanya tentang masa tanamnya, Lili menyebutkan selama tiga bulan, terhitung mulai ditanam hingga dipanen. Tanaman ini banyak dikirim ke luar kota untuk berbagai keperluan untuk kebutuhan buket bunga dan dekorasi. Kebun bunga Pikok yang kebetulan berada di tepi jalan, menarik perhatian pengunjung untuk menepi dan masuk ke kebun tersebut.
Selain itu, Lili juga menambahkan, sebagai tempat budi daya bunga terbesar di Kota Batu, Desa Sidomulyo juga memiliki Supermarket Bunga/ Tanaman Hias. Tempat yang dikenal sebagai Mall Bunga Sidomulyo ini berada di Jl. Gelora Bunga, Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Di tempat ini dijajakan beragam jenis bunga dan tanaman hias seperti anggrek, cemara, krisan, mawar dan hortensia.
“Seperti layaknya di Mall, pembeli bisa memilih sendiri bunga yang diinginkan, lalu dimasukkan ke trolly yang khusus diperuntukkan sebagai tempat bunga, lalu membayar ke kasir,” tutup pengusaha pot hias tanaman Creative Kokedama itu. (dik/mzm)
