Samakan Persepsi dan Strategi, UIN Malang Gelar Pertemuan Dosen

Wakil Rektor 1 UIN dorong pencapaian Indeks Kinerja Utama dosen. (ist) - Samakan Persepsi dan Strategi, UIN Malang Gelar Pertemuan Dosen
Wakil Rektor 1 UIN dorong pencapaian Indeks Kinerja Utama dosen. (ist)

Malang, SERU.co.idUniversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang memberikan pengarahan kepada para dosen menjelang perkuliahan semester genap. Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium Saintek UIN Maliki Malang, Rabu (7/2/2024).

Harapannya kegiatan tersebut menjadi momentum menyamakan persepsi dan strategi agar proses pendidikan berbasis integrasi learning bisa tercapai.

Bacaan Lainnya

Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Hj Umi Sumbulah MAg mengatakan, UIN Maliki Malang telah mencapai tahap keempat dalam roadmapnya. Upaya besar telah dilakukan untuk mencapai reputasi internasional, termasuk persiapan untuk proses akreditasi internasional dalam waktu dekat.

Baca juga: Ketua Persit KCK Cabang XL Kodim 0833 Hadiri Pengukuhan Guru Besar UIN Maliki

“Selain itu, beberapa program akademik penting akan dimulai tahun ini, mulai dari pemutakhiran kurikulum dengan pendekatan Outcome-Based Education (OBE) hingga penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Peningkatan publikasi ilmiah, penulisan buku, sertifikasi editor, dan pengembangan Magister Bidang Keahlian Minat (MBKM) juga menjadi fokus yang akan segera ditindaklanjuti,” seru Wakili Rektor 1 UIN Maliki tersebut.

Oleh sebab itu, seluruh tim pendidik di UIN Maliki Malang terus berupaya meningkatkan mutu SDM-nya. Namun, tidak hanya soal akademik, keselamatan dan kenyamanan di lingkungan kampus juga menjadi perhatian serius. Kemudian upaya menciptakan ruang aman dan bebas dari kekerasan seksual serta intoleransi.

Baca juga: UIN Ajak Civitas Akademika Tingkatkan Kualitas Lembaga Pendidikan dengan Kesadaran Spiritual

“Untuk itu, setiap fakultas akan mengundang Ketua Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) untuk mensosialisasikan peraturan perundang-undangan tentang pencegahan kekerasan seksual. Hal ini penting saya sampaikan agar bisa mendapatkan perhatian yang serius,” ujar Prof Umi.

Terakhir, pengarahan awal diharapkan tidak hanya menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas akademik. Akan tetapi juga sebagai langkah nyata dalam menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan aman bagi seluruh sivitas akademika. (ws10/mzm)

Pos terkait