Malang, SERU.co.id – Perwakilan dari Universitas Ma Chung bersama universitas internasional berkumpul di ruang Paidia, Tampere University, membahas dan mengevaluasi program In2Food Project selama tiga tahun terakhir. Kegiatan tersebut merupakan langkah konkret dalam upaya bersama mengurangi limbah makanan, fokus utama In2Food Project. Agenda utama pertemuannya, penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan selama tiga tahun terakhir.
Rektor Universitas Ma Chung, Dr Ir Stefanus Yufra Menahen Taneo mengatakan, In2Food Project merupakan program yang didanai Uni Eropa melalui hibah Erasmus dan dilaksanakan oleh konsorsium 7 universitas. Program tersebut terdiri dari modernisasi mata kuliah di beberapa program studi, penyelenggaraan summer camp tentang limbah makanan di Bali.
“Kemudian partisipasi dalam lomba food waste di Bandung dan Jakarta, pendirian pusat penelitian. Hingga sebuah program magister berfokus pada upaya-upaya berkelanjutan, termasuk mengurangi limbah makanan,” seru Stefanus.
Baca juga: Indonesia Penghasil Sampah Makanan Terbesar Kedua Dunia, IN2FOOD Kembangkan Kurikulum Penanganan
Perwakilan dari Universitas Ma Chung terdiri dari Rektor Dr Ir Stefanus Yufra Menahen Taneo, Mustika Tarra dari Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional dan Dr Wawan Eko Yulianto sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama. Ketiganya terlibat dalam In2Food Project dengan kapasitas berbeda-beda.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr Wawan Eko Yulianto menyampaikan, modernisasi kurikulum di Universitas Ma Chung untuk penumbuhan kesadaran penanganan sampah makanan menjadi salah satu bagian penting. Salah satunya berada di Program Studi Sastra Inggris.
“Kami juga terlibat proses penjaringan dan seleksi mahasiswa yang ikut program Summer Camp di Bali tahun lalu dan kompetisi di Jakarta dan Bandung Agustus kemarin,” tambah Wawan.
Selain itu, perwakilan Universitas Ma Chung turut mempersiapkan dan menghadiri secara luring In2Food Closing Conference, 14 Desember 2023. Konferensi hybrid tersebut dihadiri sekitar 300 peserta secara Daring dari seluruh dunia.
“Konferensi ini akan menjadi forum penting untuk berbagi hasil dan pemikiran terkait upaya mengurangi limbah makanan. Acara ini akan dibuka oleh sambutan Duta Besar Indonesia untuk Finlandia, Dr Ratu Silvy Gayatri. Selain itu, akan hadir pula pembicara utama Jenni Vainioranta dari The Consumers’ Union of Finland,” ujar Wawan.
Sementara itu, Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional, Mustika Tarra mengaku bersemangat meski dihadapkan dengan cuaca dingin Tampere mencapai -5 derajat Celsius dan salju dengan intensitas tinggi,
“Ke depannya, kami berharap bahwa meskipun event ini berakhir, semangat untuk mengurangi food waste tetap ada,” kata Mustika.
Baca juga: Universitas Ma Chung Launching Magister Manajemen Inovasi, Pertama di Jatim
Tuan rumah dari Tampere University, Nina Mesirantara mengungkapkan harapan dan tekad dalam menerapkan langkah-langkah berkelanjutan di lingkungan kampus dan masyarakat luas. Keikutsertaan Universitas Ma Chung sebagai wujud sinergi bersama mitra lokal dan global untuk menghadapi tantangan global terkait limbah makanan secara multidisipliner.
Pada 12 Desember 2023, perwakilan universitas melakukan peninjauan menyeluruh terhadap program-program In2Food untuk meningkatkan kesadaran tentang food waste. Indonesia diwakili Universitas Ma Chung, Universitas Prasetya Mulia, Universitas Pembangunan Jaya, Universitas Bina Nusantara dan Universitas Katolik Parahyangan. Sementara kampus eropa dihadiri Tampere University (Finlandia), Ghent University (Belgia), Hotelschool the Hague (Belanda). (ws10/mzm)