Malang, SERU.co.id – Jaringan Solidaritas Keluarga Korban Kanjuruhan (JSKK) tolak pembongkaran Gate 13. Namun, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Malang, memberikan pernyataan Pro-Kontra terkait pembongkaran Gate 13 Stadion Kanjuruhan.
Koordinator Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pos Malang, Daniel Alexander Siagian SH mengungkapkan, ia bersama JSKK menolak pembongkaran Gate 13 Stadion Kanjuruhan. Mengingat, Gate 13 sebagai bukti terjadinya Tragedi Kanjuruhan, sehingga JSKK meminta audiensi menuntut kepastian pada Gate 13.
“Gate 13 sebagai bukti terakhir, sejarah kelam sepak bola Indonesia,” seru Daniel saat audiensi dengan pihak Pemkab Malang di pendopo Pemkab, Senin (22/1/2024).
Baca juga: Renovasi Stadion Kanjuruhan Sisakan Gate 13
Daniel menerangkan, Gate 13 sebagai gudang fakta dan tempat kejadian perkara, tidak boleh dibongkar. Karena, alasan yang dipergunakan dalam pembongkaran, dinilai tidak masuk akal. Mengingat, sebelum Tragedi Kanjuruhan, setiap pertandingan berlangsung aman.
“Stadion Kanjuruhan, seharusnya menjadi gudang fakta dan tempat kejadian perkara dibongkar oleh Pemerintah Pusat, PUPR dan PT Waskita Karya. Karena kata Pak Jokowi, kematian korban akibat tangga yang curam, lampu yang tidak terang dan pintu keluar yang sempit. Padahal, pertandingan Big Match biasanya berlangsung dengan aman, tertib dan lancar tanpa adanya korban jiwa,” terang Daniel.
Baca juga: Ganjar Usul Hidupkan UU KKR Selesaikan Tragedi Kanjuruhan, Anies: Lebih Kompleks dari Itu Pak
Daniel mengatakan, terdapat kabar pro-kontra pernyataan dari pihak Pemkab Malang, DPRD Kabupaten Malang yang menyatakan tidak akan membongkar. Sedangkan, pihak PT Waskita Karya sebagai pengembang, menyatakan akan melakukan pembongkaran Gate 13.
“Kami sedang memperjuangkan aspirasi kami, agar Gate 13 tidak dibongkar. Karena, tiga pekan lalu ada kabar simpang siur dari pegawai PT Waskita Karya, bahwa Gate 13 akan dibongkar. Pihak Pemkab dan juga DPRD Kabupaten menyatakan, bahwa Gate 13 tidak akan dibongkar,” kata Daniel.
Baca juga: Kenang Satu Tahun Tragedi, Ratusan Massa Padati Stadion Kanjuruhan
