Malang, SERU.co.id – Merespon krisis Palestina, Universitas Brawijaya (UB) deklarasikan ‘UB Palestine Solidarity’. Deklarasi tersebut dilakukan setelah launching buku pemikiran profesor dan bedah buku ‘Hukum Oligark’ di gedung Samantha Krida UB, Selasa (19/12/2023).
Ketua UB Palestine Solidarity, Prof Dr Setyo Widagdo SH MH mengatakan, serangan Israel kepada masyarakat sipil Palestina telah melanggar hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia. UB dengan kampus terakreditasi internasional memiliki tanggungjawab untuk berperan aktif pada kemanusiaan.
“Maka UB menyatakan ‘Stand up For Palestine’. Kegiatannya terdiri dari hak advokasi hukum, penggalangan dana, bantuan alat kesehatan dan beasiswa pendidikan,” seru Guru Besar Hukum Internasional tersebut.
Baca juga: Makna Gambar Semangka Suarakan Dukungan Untuk Palestina
Organisasi dan kegiatan tersebut ditetapkan pada Senin (18/12/2023) dan mulai berlaku 19 Desember 2023 hingga 18 Desember 2024. Terdiri dari penanggungjawab, pengarah, ketua, sekretaris dan empat divisi.
Lebih lanjut, Setyo mengungkapkan, kegiatan tersebut diberikan kepada warga Palestina dan warga Indonesia yang masih berada di Palestina.
Baca juga: Muhadjir Effendy Tegaskan Pemerintah Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina!
“Kalau mereka perlu akses pendidikan dan bantuan hukum akan kita bantu. Begitu juga dengan masalah kesehatan. Kita juga nantinya akan berkolaborasi dengan organisasi serupa yang lebih berpengalaman,” tandasnya.
Deklarasi tersebut ditutup penampilan penyanyi Opick dengan lagu ‘Bila Waktu Tlah Berakhir’, ‘Khusnul khotimah’ dan beberapa lagu lainnya. (ws10/rhd)