Dukung Polisi, Jong Sumatera Nyatakan Perang Melawan Narkoba

Diskusi peredaran narkoba menjelang pemilu oleh orda mahasiswa Jong Sumatera dan pihak kepolisian. (ws10) - Dukung Polisi, Jong Sumatera Nyatakan Perang Melawan Narkoba
Diskusi peredaran narkoba menjelang pemilu oleh orda mahasiswa Jong Sumatera dan pihak kepolisian. (ws10)

Malang, SERU.co.id – Menyusul keberhasilan Polresta Malang Kota dan Polres Malang membekuk kurir narkoba dari kalangan mahasiswa. Organisasi daerah mahasiswa se-Sumatra (Jong Sumatera) menggelar diskusi bertajuk “Keterkaitan narkoba dengan Pemilu 2024”. Sekaligus genderang perang melawan narkoba di Kota Malang.

Ketua mahasiswa Sumatra Utara se-Indonesia, Ridha Zikri Pinem SH mengatakan, jangan sampai mahasiswa dianggap parasit oleh masyarakat. Apalagi jumlah mahasiswa Sumatera di Malang itu sangat banyak.

Bacaan Lainnya

“Justru mahasiswa harus bisa berperan serta membantu petugas. Tindak lanjut diskusi ini, mahasiswa siap adakan sosialisasi serta menjadi sahabat BNN dan Polisi di lingkungan kampus,” seru Zikri, sekaligus inisiator diskusi.

Baca juga: Presiden Jokowi Beri Penghargaan Satyalencana Wira Karya di Hari Keluarga Nasional

Diskusi tersebut, dihadiri Kasatresnarkoba Polres Malang dan Kanitnarkoba Polres Malang Kota, di Sekretariat Imamusu, Selasa (5/12/2023) malam.

“Narkoba itu extraordinary crime dan kasus terbesarnya berada di Jawa Timur. 70 persen penghuni lapas di Malang dari kasus narkoba,” ungkap Kasatresnarkoba Polres Malang, AKP Subijanto, membuka diskusi.

Lebih lanjut, Subijanto mengungkapkan, faktor ekonomi, lingkungan, keluarga dan rumah tangga kurang harmonis, penyebab orang terjerumus narkoba.

Menurutnya, peredaran narkoba di Kota Malang sudah berani lewat media sosial. Para pengedar mulai berinovasi dengan berbagai modus, salah satunya kripik pisang.

Untuk menangkalnya, melalui penyuluhan dan sosialisasi ke sekolah, instansi pemerintahan, dan tes urin sudah mulai aktif dilakukan.

“Peredaran di Kota Malang cukup masif. Ini jadi arena perang kita bersama. BNN dan polisi butuh dukungan mahasiswa dan masyarakat,” ungkap Kanit Idik 2 Satreskoba, Iptu Hengki Yuwana SH MH.

Baca juga: Polres Malang Ringkus 9 Orang Sindikat Narkoba

Kepada SERU.co.id, Kanit menjelaskan, sekarang sudah ada call center, warga dan mahasiswa bisa memberi informasi kepada polisi. Bisa juga langsung ke posko pengaduan narkoba di Tlogomas. Saat ini sudah ada kampung bebas narkoba di Tlogomas, Kepanjen dan Landungsari.

“Identitas pasti dirahasiakan, jadi jangan takut kalau nanti dapat ancaman. Mulai tahun 2021 juga sudah ada restorative justice. Pemakai, penjual, pengedar, kurir dan saksi tidak perlu takut melapor,” imbuhnya.

Ketika pemilu seperti saat ini, kepolisian mulai fokus menyelidiki indikasi dana politik dari narkoba. Untuk itu, anggaran dana harus diketahui sumbernya.

“Saya lebih bangga mencegah daripada nanti harus menangkap adik-adik mahasiswa,” ucap Subijanto, menunjuk arah mahasiswa. (ws10/rhd)

disclaimer

Pos terkait