Malang, SERU.co.id – Berkembangnya zaman menuju era society 5.0, membuat banyak profesi online yang bertebaran di masyarakat. Profesi itu diantaranya adalah influencer, content creator, content writer hingga host livestreaming.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Program Studi Ekonomi Pembangunan (EP), Happy Febrina hariyani, SP MS mengatakan, hal ini membawa dampak positif yang cukup masif. Profesi online ini dikatakannya mendatangkan banyak hal baik. Diantaranya adalah pekerjaan yang tidak selalu harus dikerjakan di kantor.
“Profesi online ini dapat menjadi salah satu opsi pekerjaan bagi orang-orang yang memang menyukai work from home, jadi tidak perlu datang ke kantor,” serunya.
Baca juga: Banner Cak Imin Presiden 2024 Bertebaran Tak Berizin di Kota Malang
Happy, sapaannya menyebutkan, profesi online ini tidak hanya menjadi pekerjaan sampingan saja, namun bisa menjadi sumber pendapatan yang cukup menjanjikan. Bahkan lowongan pekerjaan online melalui Linkedin pun semakin banyak. Beberapa perusahaan selalu menawarkan profesi yang dapat dikerjakan secara work form home (WFH).
“Ini membuka peluang bagi para tenaga kerja yang ingin bekerja namun membutuhkan fleksibilitas waktu,” ucapnya.
Happy menuturkan, bukan tidak mungkin, suatu saat nanti, jumlah profesi online bisa melebihi jumlah pekerja offline yang sudah ada. Oleh karena itu, ia menyarankan agar setiap orang mampu beradaptasi dengan teknologi yang terus berkembang. Terutama kepada para generasi terdahulu yang pada saat itu dunia teknologi masih belum berkembang pesat.
“Perlu adanya pendampingan dari generasi muda ke generasi sebelumnya,” imbuhya.
Baca juga: Dongkrak Pariwisata, Disparbud Kabupaten Malang Bentuk Komunitas Content Creator
“Ini untuk membuktikan bahwa perkembangan teknologi tidak hanya membawa dampak negatif saja dan meyakinkan bahwa profesi online juga dapat dinilai menjanjikan ketika memang ditekuni dengan serius,” tambahnya.
Ia pun berpesan, agar para pekerja offline saat ini tidak khawatir dengan menjamurnya berbagai profesi online. Justru pekerja offline harus terus belajar untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
“Memanfaatkan teknologi dengan bijaksana dan tepat guna agar membawa dampak positif bagi kelangsungan karir di masa yang akan datang,” pungkasnya. (dik/mzm)