Kaos Sablon Karya Siswa Disabilitas Dilirik Parpol dan Caleg

Proses pembuatan Kaos sablon bergambar Paslon Capres yang dibuat Siswa Disabilitas. (ist) - Kaos Sablon Karya Siswa Disabilitas Dilirik Parpol dan Caleg
Proses pembuatan Kaos sablon bergambar Paslon Capres yang dibuat Siswa Disabilitas. (ist)

Batu, SERU.co.id – Sekolah Luar Biasa (SLB) Eka Mandiri di Jalan Terusan Kasiman 2B, Kelurahan Ngaglik Kecamatan Batu, Kota Batu, terus memberikan pelatihan vokasi pada anak didiknya. Salah satu diantara jenis pelatihan yang diberikan adalah pembuatan kaos sablon.

Tidak disangka, keterampilan sablon kaos dari anak-anak disabilitas ini mendapatkan perhatian dari Partai Politik dan Calon Legislatif. Mereka menerima order untuk membuat kaos sablon bergambar pasangan calon Presiden dan Caleg. Tentu saja hal itu disyukuri oleh pihak lembaga pendidikan yang memberikan pelatihan keterampilan kemandirian untuk para anak-anak “Istimewa” tersebut.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, anak-anak selama ini kita berikan pendidikan vokasional, sehingga untuk saat ini anak-anak kami yang memang sudah lulus, alumni maupun yang masih sekolah itu punya aktivitas-aktivitas yang sudah bisa menghasilkan pekerjaan,” seru Kepala SLB Eka Mandiri, Adi Indra Prasetyo, S.Pd.

Baca juga: Pemkot Malang dan Pemkot Madiun Jalin Kerjasama dalam Pengembangan Potensi Daerah

Adi, sapaan akrabnya menyebutkan, sekolah yang dipimpinnya mempunyai beberapa unit usaha yang lokasinya berada di sekolah. Antara lain ada bidang kriya, wastra batik tulis, aksesoris, boneka, produk olahan dan minuman. Hasil belajar vokasi tadi selanjutnya dimasukkan ke Unit usaha sekolah yang diberi nama “Unique Em”.

“Hasil dari karya anak-anak ini juga ada yang dipakai oleh salah satu Badan yang merupakan bagian dari kementerian sebagai seragam. Produk tas boneka yang dibuat anak-anak juga merupakan pesanan Gubernur Jawa Timur untuk oleh-oleh tamu yang datang,” sebutnya.

Dalam mengajarkan berbagai keterampilan kepada siswanya, pihak sekolah juga melibatkan orang tua siswa untuk mendampingi. Tujuannya, agar di saat siswa sudah lulus nanti, orang tua tetap bisa menjadi pendamping untuk melanjutkan keterampilan yang sudah diberikan pihak sekolah. Bahkan, ia berkeinginan untuk mewujudkan komunitas usaha dari alumni siswa disabilitas.

“Mungkin nanti mereka bisa membuat tetapi kesulitan untuk memasarkannya. Kami dari pihak sekolah akan membantu dalam upaya pemasaran hasil-hasil dari komunitas usaha disabilitas,” cetusnya.

Baca juga: Media Teleconference HiG Buatan FT UB, Mulai Dilirik Investor

Kepala SLB Eka Mandiri juga berharap, kualitas produk yang dibuat oleh anak-anak disabilitas juga memiliki mutu yang sama dengan yang dibuat oleh produk umumnya. Sehingga produk tersebut memang benar-benar bermutu dan bukan hanya dibeli dikarenakan rasa kasihan. Namun menurutnya, membeli produk-produk atau karya buatan anak-anak disabilitas memiliki nilai poin yang lebih.

“Tidak hanya bernilai ekonomi saja, namun juga bernilai sosial,” pungkasnya. (dik/mzm)

Pos terkait