Minat Perusahaan Swasta Mempekerjakan Karyawan Disabilitas Masih Rendah

Rendahnya Minat Perusahaan Swasta Mempekerjakan Karyawan Disabilitas
Kepala SLB Eka Mandiri Kota,  Adi Indra Prasetyo SPd (foto: dik)

Batu, SERU.co.id  – Perusahaan swasta dinilai masih minim untuk menerima tenaga kerja yang menyandang disabilitas. Hal ini diungkapkan Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Eka Mandiri yang beralamat di Jalan Terusan Kasiman 2B, Kelurahan Ngaglik Kecamatan Batu, Kota Batu.

Ditemui SERU.co.id,  Kepsek SLB Eka Mandiri Batu, Adi Indra Prasetyo, SPd mengatakan, hal yang belum tercapai dalam beberapa tahun terakhir ini adalah bagaimana alumni dari SLB bisa diterima oleh di pihak swasta. Padahal di Kota Batu, terbilang cukup banyak perusahaan yang menjadi peluang bagi para lulusan SLB. Salah satunya di bidang pariwisata dan perhotelan.

Bacaan Lainnya

“Kota Batu itu peluang untuk hotel dan wisata itu sangat banyak sekali. Tapi sampai hari ini kami masih belum menemukannya,” serunya.

Baca juga: Komisi E Dorong Pemprov Jatim Beri Perhatian Pada SLB Lawang

Adi, sapaan akrabnya menyebutkan, pihaknya ingin sekali membantu menyalurkan para alumninya untuk bisa terserap ke berbagai lowongan pekerjaan. Bahkan dirinya pernah juga berupaya bagaimana pemerintah Kota Batu bisa memberdayakan para disabilitas untuk bekerja di Pemkot. Akhirnya upaya tersebut membuahkan hasil dengan masuknya beberapa warga disabilitas untuk bisa bekerja di lingkungan Pemkot.

“Ada yang bekerja di bagian protokoler, ada yang sebagai forografer dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Untuk memperjuangkan para siswa disabilitas agar nantinya setelah lulus memperoleh pekerjaan, pihak sekolah akan berupaya melatih siswa agar bisa mengikuti SOP perusahaan. Oleh karena itu bila ada perusahaan yang membuka kesempatan bagi lulusan disabilitas,  pihaknya akan berupaya mempelajari SOP untuk diajarkan kepada siswanya. Ia yakin beberapa posisi pekerjaan masih bisa dipegang oleh lulusan disabilitas.

“Kami siap sebenarnya untuk menerima sop dari hotel atau dari tempat wisata. Misalkan bagaimana menjadi gardener yang baik, office boy yang baik, itu akan kita ajarkan pada anak-anak sesuai dengan SOP dari hotel-hotel tersebut,” ungkapnya.

Baca juga: Baru 141 Siswa SLB di Blitar Mendapat Vaksinasi Covid-19

Pihaknya bahkan siap memberi garansi apabila setelah lulus nanti dan bekerja namun ternyata dinilai masih ada kekurangan. Sekolah akan berupaya memperbaiki sehingga benar-benar bisa bekerja bagi hotel atau tempat wisata. Selain di bidang pariwisata dan perhotelan,  lulusan disabilitas juga memungkinkan untuk bekerja di sektor UMKM.

“Beberapa siswa kami sudah diterima bekerja di usaha konveksi kecil, bahkan ada anak magang di sebuah UMKM yang sudah “dipesan” untuk bisa bekerja di tempat tersebut setelah lulus nanti,” pungkasnya.  (dik/ono)

 

Pos terkait