Batu, SERU.co.id – Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menggelar Business Matching Gerakan Bangga Produk Lokal, di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Rabu (1/11/3023). Kegiatan yang mengusung slogan ‘makin lokal, makin bangga’ ini diikuti 120 pelaku usaha yang ada di Kota Batu.
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Setda Kota Batu, Dian Fachroni dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Business Matching ini bertujuan untuk memperluas jaringan. Pemerintah daerah dapat bertemu dengan pelaku usaha dengan latar belakang yang berbeda. Selain itu juga bisa menjadi media promosi pelaku usaha untuk memperkenalkan produk atau jasanya secara personal.
“Memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk menjual produk atau jasa kepada pemerintah,” serunya.
Baca juga: Kemendikbudristek Kucurkan Matching Fund Rp11,7 Miliar pada 23 Tim Dosen UB
Dian, sapaannya menyebutkan, Business Matching bisa menjadi ajang transfer of knowledge untuk memberikan pengetahuan-pengetahuan baru melalui pertukaran informasi dan pengalaman. Selain itu tujuannya adalah untuk meningkatkan transaksi produk lokal dengan meningkatkan jumlah produk tayang Ditambah juga dengan peningkatan pelaku usaha terdaftar, dan transaksi.
“Yakni melalui belanja pengadaan barang dan jasa Pemerintah Kota Batu melalui katalog elektronik lokal,” serunya.
Dalam paparannya, Dian Fachroni menunjukkan adanya nilai transaksi katalog elektronik lokal per 1 Januari 2023 sebanyak 1220 produk tayang. Namun sampai triwulan ketiga sudah tercapai 11.200 produk tayang. Termasuk yang dari awalnya sebanyak 96 pelaku usaha, kini sudah mencapai 419 pelaku usaha di katalog lokal dan dari 21 etalase menjadi 26 etalase.
“Sejumlah 8.500 produk tayang di toko dari 8582 penyediaannya mencapai 232. Ini yang sudah kita capai hingga triwulan ketiga tahun 2023. Dari Rp305 miliar sudah terealisasi Rp169 miliar atau 55,6 persen,” sebutnya.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Batu, Dr Aries Agung Paewai SSTP MM mengatakan, Business Matching “Bangga produk lokal” adalah inisiasi murni dari Pemkot Batu. Acaranya masih dalam rangka Hari Jadi ke-22 Kota Batu. Dimana Pemkot Batu ingin mengangkat bagaimana ekonomi masyarakat kota Batu di tengah-tengah kondisi yang saat ini begitu cepat perubahannya.
“Kita berharap, kita masih bangga terhadap produk lokal yang ada di kota Batu,” tuturnya.
AAP, sapaannya berharap, ke depan pihaknya ingin mengundang para pelaku ekonomi yang ada di kota Batu untuk langsung ketemu dengan para pengusaha dan pemerintah daerah. Tidak hanya yang ada di Jawa Timur saja namun juga secara nasional. Sehingga yang memiliki produk lokal, bisa di kompetitifkan di tingkat nasional bahkan di tingkat internasional.
“Sehingga nanti ada transaksi yang langsung secara live dilakukan masyarakat kita dengan para pelaku usaha yang ada di luar negeri. Inilah yang kita harapkan,” ungkapnya.
Baca juga: Melalui Matching Fund, FTP UB Bina 50 UKM se-Kota Batu
Kegiatan Business Matching yang diselenggarakan kali ini sudah menjadi awal langkah yang baik. Pemerintah sebagai regulator bisa menguatkan masyarakatnya untuk tumbuh kembang dan mudah dan bisa berinvestasi di mana saja. Ia pun berharap Pemerintah pusat bisa hadir melalui kementeriannya untuk memberikan warna terhadap tumbuh kembangnya ekonomi lokal Kota Batu.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Batu itu menyebutkan, dengan terbukanya lapangan pekerjaan baru, pertumbuhan ekonomi Kota Batu juga semakin tumbuh. Hal ini juga berdampak pada turunnya angka kemiskinan di Kota Batu secara signifikan . Apabila data masyarakat miskin di Jawa Timur sebesar 10,35 persen, persentase penduduk miskin di Kota Batu sebesar 3,31 persen
“Di Tahun 2022 pada angka 3,79 persen dan Alhamdulillah di tahun 2023 turun menjadi 3,31 persen,” ujarnya.
Dalam pertemuan Business Matching tersebut, diselenggarakan pula itu talkshow dengan judul Outlook ekonomi Kota Batu tahun 2024 dengan menghadirkan narasumber, Staf Ahli Wali Kota Batu Bidang Perekonomian dan keuangan, Prof Candra Fajri Ananda. Disamping itu juga, Prof Sukir Maryanto sebagai Staf Ahli Wali Kota Batu bidang Pertanian dan Tata Wilayah, memaparkan tentang Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Disambung talk show sesi kedua, seputar inisiatif, kolaborasi dan inovasi menuju bangga E-Lokal. Pada sesi ini menghadirkan narasumber Wakil Ketua II DPRD Batu, Heli Suyanto , Prof Annis Catur Adi, Syaiful Iqbal dan Wakil Ketua Komite Ekraf Batu, Herman Aga. Ketua BPC PHRI Batu, Sujud Hariadi juga tampil dengan pemaparan seputar tantangan dan kolaborasi Pariwisata.
Di sela-sela kegiatan, dilangsungkan juga pengukuhan pengurus Komite Ekonomi Kreatif Kota Batu, masa bakti 2023-2028. Pengukuhan langsung dilakukan oleh Pj. Wali Kota Batu, Dr Aries Agung Paewai SSTP MM. (dik/mzm)