Melalui Matching Fund, FTP UB Bina 50 UKM se-Kota Batu

Peserta matching fund menyimak pemaparan para pemateri. (ist) - Melalui Matching Fund, FTP UB Bina 50 UKM se-Kota Batu
Mahasiswa dan dosen FTP UB membersamai peserta UMKM program matching fund. (ist)

Malang, SERU.co.id – Melalui program Matching Fund, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) melakukan pembinaan. Dengan bimbingan teknis (bimtek) dan pendampingan 50 UMKM Kota Batu di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi & UMKM Kota Batu, Kamis (7/9/2023).

Ketua Pelaksana Kegiatan, Dr Siti Asmaul Mustaniroh menjelaskan, kegiatan ini mendukung capaian IKU 2 perguruan tinggi tentang mahasiswa belajar di luar kampus. Sekaligus capaian IKU 3 tentang dosen berkarya.

Bacaan Lainnya

“Ini kegiatan kemitraan matching fund antara UB dengan PLUT KUMKM Kota Batu. Melalui model maket mini plant GMP sebagai langkah nyata dukungan perguruan tinggi pada peningkatan kinerja para UMKM. Khususnya olahan pangan yang tangguh menuju daya saing pasar global,” seru Siti, sapaan akrabnya.

Peserta matching fund menyimak pemaparan para pemateri. (ist)

Sementara itu, Dekan FTP UB, Prof. Yusuf Hendrawan mengatakan, FTP UB banyak mendapatkan matching fund. Salah satunya, untuk pendampingan Good Manufacturing Practice (GMP) untuk 50 UMKM yang ada di Kota Batu. Sekaligus tindak lanjut matching fund dengan Diskumdag Batu 2022 lalu.

“Tahun lalu kita sudah sukses dengan pengembangan fresh frying product. Sekarang kita lanjutkan dengan pendampingan GMP. GMP penting diperhatikan, karena menjamin kualitas dan terpenuhinya persyaratan mutu serta keamanan pangan yang aman dan sehat,” tegas Yusuf.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu, Drs Eko Suhartono MM mengapresiasi, UB telah banyak membantu UKM. Harapannya, kolaborasi UB dan PLUT dapat menjadikan UKM semakin bersinar dan bernilai tambah.

“Alhamdulillah , terimakasih untuk Universitas Brawijaya atas pendampingan dan bimbingannya. Terlebih Batu ditunjang oleh tiga sektor andalan, yaitu pariwisata, pertanian dan UMKM. Semoga sertifikasi GMP dapat meningkatkan kualitas UKM, sehingga semua loby hotel se-Batu berisikan produk-produk hasil UKM,” ucap Eko.

Sebagai informasi, kegiatan melibatkan 20 mahassiswa FTP dan 15 dosen dari FTP, FT dan FILKOM sebagai pendamping dan fasilitator. Menghadirkan narasumber di antaranya: Hafid Kustanto (Head of Manufacturing PT Madurasa Unggul Nusantara), Budi Sulistyowati (BPOM Jawa Timur), Jaya Mahar Maligan STP MP dan Rini Yulianingsih PhD beserta tim fasilitator Universitas Brawijaya. (ws8/rhd)

Pos terkait