Batu, SERU.co.id – Mensiasati produk buah-buahan rentan terjadi kerusakan dan kebusukan, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mulai melirik teknologi pengeringan beku (freeze drying). Ini adalah proses menghilangkan kandungan air dalam suatu bahan atau produk. Dengan teknologi frezze drying, jenis buah-buahan yang tidak tahan panas bisa diolah menjadi sebuah produk olahan makanan.
Konsultan UMKM dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kota Batu, Hudi mengatakan, pelaku UMKM bisa mulai melirik dengan teknologi pengeringan beku, sebagai lanjutan dari vacuum drying.
“Salah satunya stroberi. Kota Batu kaya stroberi. Buah ini tidak mungkin diolah dengan vacuum drying. Kalau pakai teknologi Frezze drying bisa,” serunya.
Baca juga: Presiden Minta Makan Buah Lokal Jadi Materi di Sekolah
Sebelumnya, pelaku UMKM biasa memanfaatkan Vacuum Dryer. Yakni proses pengolahan buah menjadi sebuah produk dengan mengeringkan buah-buahan tanpa kehilangan cita rasa khas. Pengeringan menggunakan cara Vacuum Dryer ini sangat membantu industri buah-buahan seperti di Kota Batu yang kaya hasil pertanian buah .
Hudi, sapaan akrabnya menyebutkan, keunggulan daripada freeze drying diakui memang lebih baik daripada Vaccum drying. Salah satunya dari kandungan gizi yang ada di dalam buah itu akan lebih bertahan dan tidak hilang. Buah lainny yang bisa menggunakan teknologi ini adalah alpukat, yang bisa dijadikan sebagai bahan baku kosmetik.
“Dengan freeze drying ini buah alpukat bisa dirubah jadi bentuk bubuk. Kemudian buku alpukat itu selanjutnya bisa dijadikan bahan kosmetik,” jelasnya.
Baca juga: PLUT KUMKM Batu Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha yang Lengkap
Hudi mengaku teknologi Freeze Drying ini belum begitu familiar di kalangan UMKM. Pasalnya, harga mesin freeze drying masih relatif belum terjangkau bagi kalangan UMKM. Karena harganya mahal, otomatis produk yang dihasilkan juga akan memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, menurut Hudi, perlu membentuk pasar tersendiri bagi mereka yang sudah tahu kualitas barang dari hasil Freeze Drying .
“Perlu membentuk market tersendiri, karena memang produk tersebut dihasilkan dari alat yang berbeda. Nilai jualnya bisa berlipat-lipat,” pungkasnya. (dik/ono)